TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian teranyar menyatakan tidur malam yang terlalu larut dan sebentar bisa membikin tubuh lebih mudah gemuk. Hal ini terjadi karena indeks massa tubuh (BMI) bisa meningkat pada mereka yang telat tidur malam.
Kesimpulan itu didapat dari riset Massachusetts General Hospital for Children terhadap 1.050 bayi dan balita, yang berusia 6 bulan-1 tahun. Menurut dokter anak rumah sakit tersebut, Elsie Taveras, responden anak yang hanya tidur sebentar setiap hari berpotensi obesitas.
"Banyak anak yang tidurnya baru teratur setelah beranjak dewasa. Padahal, kalau tidur terlalu larut, sementara mesti bangun pagi untuk sekolah, itu lebih berisiko obesitas karena BMI-nya naik," katanya seperti dikutip dari situs Huffington Post hari ini.
Adalah metabolisme yang mempengaruhi kenaikan BMI tersebut. Seperti diketahui, metabolisme tubuh akan berjalan baik bila Anda berangkat tidur lebih awal untuk beristirahat yang cukup.
The National Sleep Foundation merekomendasikan bayi di bawah umur 3 bulan tidur selama 14-17 jam sehari. Sedangkan bayi 4-11 bulan sebaiknya tidur selama 12-15 jam sehari, balita 1-2 tahun tidur 11-15 jam sehari, dan 3-5 tahun tidur 10-13 jam per hari.
Kaitan waktu tidur dengan BMI diperkuat oleh penelitian mahasiswa doktoral di University of California-Berkeley, Lauren Asarnow. Menurut Asarnow, kenaikan berat badan bisa dipicu telatnya Anda tidur. Hal ini terjadi pada bayi ataupun orang dewasa.
"Misalnya Anda tidur jam 2 pagi, Anda tetap bisa mengalami kenaikan berat badan meskipun sudah tidur selama delapan jam," ujarnya.
Sebabnya, malam hari berkaitan dengan pelepasan melatonin--hormon di otak yang mengatur waktu tidur dan bangun. Nah, jika waktu tidur Anda teratur, vitalitas tubuh pun akan meningkat dan metabolisme terjaga dengan baik.
ISMA SAVITRI