TEMPO.CO, Jakarta - Tak terasa penghujung tahun sudah semakin dekat. Biasanya, para pekerja akan menerima bonus setiap akhir tahun. Nah, bagaimana jika uang bonus yang akan diterima nantinya dihabiskan seluruhnya untuk berlibur?
Menurut Wealth Asset Management Fioney Sofyan Fonda, tak ada salahnya jika Anda berniat menghabiskan seluruh uang bonus untuk liburan dan bersenang-senang. Hanya saja, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum Anda bersuka-ria dengan uang bonus tersebut.
Baca Juga:
“Pada dasarnya bonus akhir tahun juga dapat dimanfaatkan seluruhnya untuk memberi penghargaan bagi diri sendiri. Bukan melulu harus habis untuk investasi sampai lupa memberi reward kepada diri sendiri,” katanya.
Namun, ada beberapa syarat wajib yang harus Anda penuhi sebelum menghabiskan seluruh uang bonus untuk berlibur.
Pertama, Anda tidak mempunyai utang konsumtif seperti kartu kredit atau tagihannya harus nol. Utang konsumtif lainnya termasuk kendaraan yang tidak digunakan untuk usaha. Sebaiknya, lunasi dulu utang konsumtif Anda sebelum bersenang-senang.
Kedua, jumlah dana darurat sudah terpenuhi. Umumnya, perencana keuangan menyarankan dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan bagi yang masih lajang, dan enam hingga dua belas kali pengeluaran bulanan keluarga bagi yang sudah menikah.
Ketiga, Anda sudah mempunyai asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Asuransi kesehatan akan menanggung risiko ketika Anda sakit, sedangkan asuransi jiwa akan menanggung risiko ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan cacat tetap atau meninggal dunia.
Nah, dalam perencanaan keuangan, biasanya fokus pengaturan uang lebih kepada gaji atau pendapatan bulanan yang Anda dapatkan. Di sisi lain, uang bonus menjadi semacam back up untuk mencapai tujuan di luar tujuan keuangan utama. Begitu juga dengan porsi dana untuk investasi, seharusnya juga sudah dikeluarkan sekian persen pada saat awal Anda mendapatkan gaji. Jadi, Anda tinggal menentukan apakah bonus akan dipakai untuk menambah investasi atau sebagai reward bagi diri sendiri.