TEMPO.CO, Semarang - Lebih dari seratus anak dan remaja di Jawa Tengah diperkirakan menderita diabetes melitus tipe 1. Jumlah itu dipastikan meningkat dari pendataan yang dilakukan sejak tahun 2009.
Penderita itu dialami oleh anak usia 5, 6, hingga 17 tahun. “Kami yakin jumlahnya lebih dari seratus penderita karena pasti terdaftar di Solo dan Semarang. Di luar daerah itu, yang tak terdaftar pasti banyak,” kata Agustini Utari, Ketua Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja Jawa Tengah, Senin, 16 November 2015.
Menurut Agustini, anak dan remaja penderita diabetes melitus tipe 1 di Jawa Tengah itu mengalami proses auto-imun kerusakan sel beta pankreas, sehingga produksi insulinnya terganggu. Kondisi itu lebih berbahaya dibanding diabetes tipe 2, yang bisa dibantu dengan obat.
“Sebab, hanya diabetes tipe 1 yang harus disuntik insulin, beda dengan diabetes tipe 2 yang masih bisa produksi insulin dari tubuh,” ujar Agustini.
Ia menjelaskan, bila dihitung secara nasional, jumlah anak dan remaja penderita diabetes tipe ini mencapai 1.200. Jumlah itu dinilai meningkat 500 persen dari hitungan awal sejak tahun 2009.
Catatan medis menunjukkan penderita diabetes tipe 1 bukan disebabkan pola makan, tapi sering dikategorikan sebagai kelainan terhadap sistem imun atau kekebalan tubuh. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh merusak sel penghasil hormon insulin yang terdapat pada pankreas. “Penyakit ini tak bisa dihindari dan belum ditemukan vaksin sehingga merepotkan,” tuturnya.
Koordinator Persatuan Penderita Diabetes Indonesia Evi Julianti menyatakan penyakit diabetes menjadi penyebab kematian nomor satu dari angka kematian yang disebabkan penyakit tidak menular. “Jumlah penyandang diabetes juga meningkat. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi diabetes terbesar kelima di dunia,” ucap Evi.
Peringkat penderita diabetes dengan tipe 1 dan 2 di Indonesia itu menanjak dari peringkat tujuh pada 2013. Tercatat, riset kesehatan dasar (riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan terjadi peningkatan pada penyandang diabetes melitus di Indonesia sebesar 12.189.685 pada 2014. “Data terbaru yang dikeluarkan Federasi Diabetes Internasional (IDF), sebanyak 9,1 juta jiwa warga Indonesia hidup dengan diabetes,” kata Evi.
EDI FAISOL