TEMPO.CO, Jakarta - Ginseng asal Korea, utamanya ginseng merah atau "red ginseng" diklaim paling berkhasiat dibanding ginseng yang ditanam di tanah wilayah lain, seperti Amerika Serikat, Cina, atau Jepang.
"Ginseng Korea paling berkhasiat dibanding dengan ginseng lain di dunia karena memiliki kandungan aktif ginsenosida paling banyak, yakni 38, ginseng Cina cuma 15, ginseng Amerika cuma 14, dan ginseng Cina delapan," kata Profesor Dongkwon Rhee, guru besar dari Universitas Sungkyunkwan, dalam Seminar Ginseng Korea di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa, 17 November 2015.
Ginseng merah diyakini memiliki kandungan antikanker paling banyak, yakni 7,47 persen dibanding ginseng biasa yang berwarna putih, ginseng yang baru dipanen.
Sementara, ginseng asal Amerika hanya memiliki 2,09 persen zat antikanker dan ginseng Cina hanya 2,25 persen mengandung zat antikanker.
"Ginsenosida memiliki struktur kimia yang sama dengan hormon manusia, maka dari itu ginsenosida dapat mengendalikan aktivitas hormon dan menstabilkan kelangsungan saraf. Ginsenosida juga bisa mempengaruhi tekanan darah dan produksi insulin, serta meningkatkan metabolisme tubuh," kata dia.
Ginseng merah Korea juga diklaim tidak akan menyebabkan panas dalam seperti jika mengonsumsi ginseng pada umumnya. Ginseng merah Korea bahkan akan menstimulasi aliran darah dan metabolisme tubuh.
Tradisi konsumsi ginseng di Korea sudah berusia sejak 2 ribu tahun lamanya. Biasanya ginseng diolah menjadi hidangan sup ayam yang disebut "samgyetang".
"Perbedaan ginseng merah dan ginseng biasa adalah pada proses pengolahan. Ginseng putih adalah ginseng yang baru saja dipanen," katanya.
"Ini terdiri dari jiksam atau ginseng lurus, goksam atau ginseng bengkok, atau bangkosam atau ginseng setengah bengkok setengah lurus, sedangkan ginseng merah dipilih ketat, setidaknya sudah ditanam enam tahun baru dipanen," katanya.
Ginseng merah didapat dengan cara dikukus lalu dikeringkan sehingga ginseng bisa tahan lebih awet hingga 10 tahun.
Dalam pengobatan Korea, ginseng merah biasanya diresepkan bersamaan dengan obat medis sebagai pendukung dari pengobatan konvensional.
Kini, Korea Selatan membidik Indonesia sebagai pasar penjualan produk-produk herbal berbasis ginseng dan ginseng merah. Nilai ekspor produk-produk herbal berbasis ginseng dari Korea Selatan sekitar US$ 750 ribu pada tahun 2014. Diperkirakan dengan kian gencarnya promosi maka nilai tersebut akan meningkat tahun ini.
Pada umumnya, ginseng berkhasiat untuk membantu melawan berbagai penyakit mulai dari meredakan lelah, diabetes, kanker, hingga AIDS. Ginseng juga berkhasiat untuk memperbaiki kondisi kulit.
ANTARA