TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penerbit di Chicago menerbitkan buku Paus Fransiskus yang telah menyusun buku anak pertamanya. Buku itu berjudul Dear Pope Francis: The Pope Answers Letters from Children Around the World.
Buku ini adalah tanggapan pribadi Paus terhadap 30 tulisan tangan berupa huruf dan gambar dari anak-anak yang berusia 6-13 tahun.
Loyola Press, sayap penerbit Chicago Jesuit, akan menerbitkan buku itu di Amerika Serikat dalam bahasa Inggris dan Spanyol pada Maret. Menurut Tom McGrath, salah satu editor proyek, seperti dilansir The Telegraph, buku ini akan diterbitkan oleh tujuh penerbit Jesuit di Italia, Spanyol, Meksiko, Polandia, Indonesia, Filipina, dan India dan lima bahasa tambahan lainnya.
Baca Juga:
Sebanyak 259 anak dari 26 negara, termasuk Albania, Suriah, Cina, Kenya, dan Amerika Serikat, telah menyumbang kata-kata dan karya seni mereka. McGrath mengatakan banyak tema yang muncul, termasuk pengabdian dan rasa ingin tahu tentang Francis, atau pertanyaan tentang akhirat dan pentingnya keluarga.
Kiriman karya anak-anak itu, McGrath menambahkan, juga mencerminkan rasa keadilan pada tingkat global dan terkait dengan situasi dalam negeri tertentu. "Mereka tidak ragu-ragu untuk langsung mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran mereka," katanya. "Ada banyak yang khawatir tentang ekologi dan khawatir tentang mengapa ada perang. Mereka bertanya-tanya mengapa ada orang-orang yang miskin. Anak-anak itu memiliki banyak pertanyaan besar."
McGrath menyampaikan pesan Paus kepada anak-anak bahwa karya mereka sangat menarik dan pastoral (menghidupkan). Ia menambahkan, Paus sering berkomentar tentang karya seni, selain isi surat anak-anak.
"Saya mendengar hal yang mengerikan terjadi di dunia, terutama di mana anak-anak ini berasal. Saya tidak bisa membantu, tapi berpikir tentang bagaimana mereka harus melihat seseorang yang peduli dan berada di pihak mereka," ujar McGrath.
McGrath melanjutkan, "Saya tergerak oleh bagaimana mereka mengulurkan tangan kepada Paus Francis, yang telah mengumpulkan begitu banyak perhatian dari orang-orang di seluruh dunia untuk kebaikan-Nya. Ketika saya membaca cerita tentang hal-hal yang mengerikan sekarang, itu membantu saya menjaga iman saya bahwa ada cerita yang lebih besar, cerita yang lebih besar, cerita yang lebih baik di tempat kerja juga, bukan hanya suara kegelapan."
THE TELEGRAPH | ARKHELAUS W.