TEMPO.CO, Jakarta - Matt Kan Wai Ming baru ngeh betapa vitalnya organ tulang belakang. Pria yang berdomisili di Singapura itu mempelajari ilmu kesehatan tulang punggung di Palmer College of Chiropractic di Iowa, Amerika Serikat, dua dasawarsa lalu.
Sejatinya, ilmu chiropractic atau terapi pengoreksian otot, saraf, dan persendian punggung pertama kali dikenalkan oleh Daniel David Plamer, seorang imigran asal Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, pada 1895.
Matt Kan kemudian mendirikan klinik Chiropractic First di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2000, dan menjadi chief executive officer-nya. Mengutip situs Chiropractic-first.org, kini klinik milik Tan telah tersebar di 28 lokasi di Singapura, Indonesia, Malaysia, Cina, dan Inggris.
Di Indonesia, ada delapan klinik Chiropractic First di Jakarta dan dua di Surabaya. Dokter-dokter di klinik Chiropractic First diklaim didatangkan dari luar negeri, di antaranya Amerika Serikat, Singapura, dan Cina.
Tak ada tindakan operasi pada terapi ini. Dokter mengidentifikasi gangguan tulang belakang yang dialami pasien, semisal pegal, nyeri, tulang belakang bengkok, atau bungkuk. Ada berbagai metode terapi, dari pemijatan sampai menggunakan alat khusus, seperti berry/standing lateral translation, deneroll, dan decompression.
Terapi chiropractic percaya, selain otak, susunan saraf pusat pada sumsum tulang belakang mempengaruhi semua elemen, yakni fungsi sel, jaringan, dan organ.
RINI K. | DANNI M. (PDAT)