TEMPO.CO, Jakarta - Virus yang membuat cemas 23 negara itu bernama Zika. Ditemukan pertama kali di hutan Zika, Uganda, pada 1947, virus ini diketahui menginfeksi manusia pada 1954. Penderitanya dijumpai di Afrika dan Asia. Virus tersebut tak merebak di Barat. Namun kini Amerika Selatan dihantui virus ini.
Sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, Zika berbeda dengan demam berdarah. Tak seperti demam berdarah, Zika tak menyebabkan komplikasi fatal pada penderita dewasa dan anak-anak. Zika justru berbahaya bagi janin. Di Brasil, ditemukan ratusan kasus kelahiran bayi dengan otak mengecil (microcephaly) setelah sang ibu terinfeksi virus itu.
Persamaan Zika dengan DBD:
- Ditularkan (vektor) lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
- Gejala pada awal penjangkitan, pasien akan mendadak terserang demam, merasa lemas, dan keluar bintik-bintik kemerahan pada kulit badan.
Perbedaan Zika dengan DBD:
- Demam pada pengidap Zika tidak terlalu tinggi sebagaimana yang dialami penderita DBD. Panas tubuh pengidap Zika maksimal 38 derajat Celsius.
- Ruam pada kulit pengidap Zika melebar dengan benjolan tipis yang timbul.
- Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam serta bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur serta keseleo ringan. Penderita DBD tak mengalami nyeri pada sendi.
- Mata orang yang terinfeksi virus Zika memerah karena mengalami radang konjungtiva.
- Infeksi virus Zika tidak menunjukkan penurunan kadar trombosit sebagaimana halnya penderita DBD.
Vaksin:
- Pakar Amerika Serikat akan melakukan tes dua calon vaksin pada akhir 2016.
Baca juga:
Perempuan hamil dilarang bepergian ke:
- Brasil, Venezuela, Bolivia, Paraguay, Kolumbia, Ekuador, Guyana, Suriname, Guyana, Prancis, Panama, Guatemala, Honduras, El Salvador, Puerto Rico, Guadeloupe, St. Martin, Martinique, Barbados, Kepulauan Virgin, Cape Verde, dan Samoa.
THE NEW YORK TIMES | BERBAGAI SUMBER | DANNI M (PDAT) | DWI A.