TEMPO.CO, Jakarta - Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang menyebabkan sinar tidak masuk ke mata, sehingga membuat pandangan buram atau terancam mengalami kebutaan.
Meski merupakan penyakit degeneratif atau sering disebut sebagai penyakit orang tua, ternyata katarak juga bisa terjadi pada bayi.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi terkena katarak, salah satunya terkena infeksi virus Rubella," ujar Johan A. Hutauruk, Direktur Utama Jakarta Eye Center Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu, 6 Februari 2016.
Menurut Johan, ibu hamil biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah. Kondisi inilah yang menyebabkan ibu hamil dan janin rentan terhadap virus tersebut.
Virus ini memiliki komponen teratogenik atau virus yang dapat menyebabkan cacat bawaan. Berbagai cacat atau kelainan yang bisa terjadi di antaranya kelainan jantung serta kelainan mata, termasuk penyakit katarak.
Selain infeksi Rubella, menurut dokter spesialis mata dengan subspesialisasi katarak, lasik, dan kornea ini, gaya hidup tak sehat wanita hamil menjadi salah satu pemicu terjadinya katarak pada bayi.
"Kalau sedang hamil dan ingin makan buah, jangan buah karbitan atau makan ayam, jangan makan ayam suntik," ucapnya.
Johan menambahkan, sumber makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan diserap janin, termasuk racun-racun yang terkandung di dalamnya, jika si ibu mengkonsumsi sembarang makanan.
Bukan hanya dari makanan, wanita hamil yang merokok dan memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan juga bisa mengganggu tumbuh kembang janin yang mengakibatkan kelainan bawaan, termasuk penyakit katarak.
DINI TEJA
