TEMPO.CO, Seattle - Peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Center di Seatlle, Amerika Serikat mengklaim keberhasilan pengobatan kanker dengan metode terbaru, yaitu dengan car memodifikasi darah putih sebagai terapi target (pengobatan terfokus pada sel kanker).
Dalam penelitian yang dilakukan Fred Hutchinson Cancer Center, 80 pasien kanker darah Non Hogdkin merespon dengan baik terapi modifikasi sel darah putih ini. Sedangkan setengah sisanya mengaku bebas gejala.
"Ini pengobatan yang luar biasa, jujur saja, sangat sulit mendapatkan angka respon sebegitu besarnya," kata Pemimpin Penelitian dari Fred Hutchinson, Professor Stanley Riddle, seperti yang dikutip dari Fox News, Selasa 16 Februari 2016.
Pengobatan terapi target dengan sel darah putih dilakukan dengan cara melepaskan sel T penyebab kanker dari tubuh pasien melalui molekul yang berfungsi sebagai reseptor.
Setelah memblok sel kanker, molekul ini bertugas mengembalikan lagi sel T ke tubuh pasien. Setelah sel T kembali melekat pada tubuh, molekul tersebut mencegah sel kanker untuk memblokir sistem kekebalan alami tubuh.
Molekul reseptor dalam darah putih ini dikenal dengan nama Chimeric Antigen atau Cars.Molekul ini secara khusus dibiakkan melalui proses rekayasa genetika yang diterapkan pada hewan percobaan, tikus, namun belum diterapkan pada manusia.
Meski memberikan respon yang cukup baik, pengobatan ini tetap memiliki resiko buruk. Tujuh pasien kanker darah yang menjalani terapi target dengan sel darah putih mengalami reaksi imun tubuh yang tidak diinginkan. Dua pasien di antaranya meninggal dunia.
"Tidak seperi kemoterapi atau radioterapi, pengobatan ini masih banyak kekurangannya, belum seluruhnya aman," kata Riddle tentang penelitiannya. Ia mengaku, perlu bekerja lebih keras lagi untuk menemukan formula yang tepat dalam mengatasi sel kanker.
FOX NEWS | CHETA NILAWATY