"

Ini 4 Penyebab Perut Kembung

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Ilustrasi perut kembung. Sina.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perut kembung menjadi salah satu kondisi yang dapat menimpa siapapun dan kapanpun. Jika dibiarkan tanpa penanganan, perut kembung dapat menjadi kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan dapat mengakibatkan resiko kesehatan memprihatinkan. Perut kembung dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kondisi pencernaan, makanan, gas dalam usus serta gaya hidup.

Salah satu yang dapat memicu perut kembung adalah gas berlebihan dalam usus. Perut kembung sangat dipengaruhi kondisi udara di dalam saluran pencernaan dan usus. Jadi, saat jumlahnya berlebihan, udara akan menyebabkan perut kembung dan cegukan. Udara ini dapat berasal dari Gas hidrogen, karbon dioksida dan metana yang muncul akibat aktifitas bakteri dalam usus. Saat jumlah gas cukup tinggi dalam usus, maka menyebabkan perut kembung.

Kerja bakteri dalam usus juga memengaruhi kondisi perut. Tak semua makanan yang masuk ke dalam perut diproses dengan baik dalam usus. Saat makanan tidak dapat diurai, beberapa bakteri bekerja untuk membantu proses fermentasi. Alhasil, makanan yang tidak terurai secara sempurna oleh bakteri dapat megakibatkan munculnya gas yang dapat menyebabkan perut kembung.

Selain itu, jenis makanan menjadi salah satu hal yang mampu memicu perut kembung. Beberapa jenis makanan mengandung zat yang tidak sepenuhnya dapat dicerna usus. Saat tidak dapat dicerna, makanan dapat terurai menjadi gas yang kemudian mengakibatkan perut kembung. Beberapa makanan yang diketahui menyebabkan perut kembung diantaranya produk susu yang mengandung laktosa, kol, kembang kol, bawang, telur, minuman berkarbonasi, dan gula. Karena itu, penting mengetahui asupan makanan yang sehat dan tepat untuk menjaga agar perut tidak kembung dan tetap dalam kondisi sehat.

Kondisi medis juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu perut kembung. Pasalnya, perut kembung juga dapat dipengaruhi kondisi medis seseorang yang umumnya berkaitan dengan pencernaan. Perut kembung dapat ditandai dengan beberapa indikasi seperti kentut yang terjadi lebih dari 20 kali sehari. Namun ini umumnya terjadi pada penderita penyakit seperti celiac, dumping syndorme, alergi makanan, irritable bowel syndrome dan intoleransi laktosa.

Perut kembung juga dapat muncul akibat produk susu dan minuman bersoda. Makanan yang terlalu pedas atau minuman seperti kafein dan alkohol juga diketahui menjadi salah satu pemicu perut kembung.

Hal ini juga berlaku dengan konsumsi pemanis buatan. Perut kembung dapat terjadi saat saluran cerna tidak dapat mencerna dengan baik pemanis sehingga muncul kelebihan gas yang mengakibatkan perut kembung. Selain itu, minuman berkarbornasi serta produk susu menjadi salah satu pemicu perut kembung terutama bagi yang mengalami laktosa intoleran.

Untuk mengatasi perut kembung, sangat perlu mengetahui dengan pasti penyebab perut kambung yang dialami. Dengan ini Anda dapat menentukan langkah pengobatan yang tepat untuk menghilangkan atau meredakan rasa kembung, apakah dengan mengonsumsi obat atau menjaga pola makan. Selain itu, juga dapat diatasi dengan menghindari makanan yang dapat memicu fermentasi serta produksi gas dalam usus, sekaligus menjaga kesehatan saluran cerna dengan menerapkan pola hidup sehat.

TABLOIDBINTANG.COM








Kapan Batas Waktu Penyimpanan Ikan di Kulkas?

1 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Kapan Batas Waktu Penyimpanan Ikan di Kulkas?

Menyimpan ikan, daging sapi, maupun daging ayam paling aman ialah di dalam freezer. Setiap jenis ikan batas waktu penyimpanannya berbeda-beda.


Pemeriksaan Kesehatan Lansia Perlu Jadi Prioritas

3 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Pemeriksaan Kesehatan Lansia Perlu Jadi Prioritas

Adanya tren peningkatan jumlah lansia di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, membuat layanan kesehatan lansia perlu menjadi prioritas.


Nikmati Masa Tua yang Lebih Baik dengan Kiat Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan lansia/kakek-nenek. Freepix.com
Nikmati Masa Tua yang Lebih Baik dengan Kiat Berikut

Nikmati masa tua dengan sehat dan bahagia. Berikut tiga tips utama untuk penuaan lebih baik dan mencegah penyakit terkait usia.


Justin Bieber Perlihatkan Gerakan Wajahnya setelah Diagnosis Sindrom Ramsay Hunt

10 hari lalu

Justin Bieber. Instagram/@justinbieber.
Justin Bieber Perlihatkan Gerakan Wajahnya setelah Diagnosis Sindrom Ramsay Hunt

Juni lalu, Justin Bieber mengatakan bahwa dia didiagnosis dengan sindrom Ramsay Hunt, menyebabkan dia mengalami kelumpuhan sebagian wajah.


5 Jenis Gigi Manusia yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Ilustrasi gigi. (gizmoco.com)
5 Jenis Gigi Manusia yang Perlu Diketahui

Manusia memiliki beberapa jenis gigi dengan bentuk dan fungsinya yang berbeda-beda.


Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock
Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

Sekalipun termasuk sebagai produk susu, susu kental manis (SKM) tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.


Trik Ari Wibowo Atasi Rasa Malas Berolahraga

11 hari lalu

Aktor Ari Wibowo/Instagram - ariwibowo_official
Trik Ari Wibowo Atasi Rasa Malas Berolahraga

Ari Wibowo mengaku kerap membohongi diri ketika malas berolahraga dan trik ini dianggapnya cukup ampuh mengatasi rasa malas.


DWP Setjen DPD RI Gelar Seminar Edukasi Kesehatan

11 hari lalu

DWP Setjen DPD RI Gelar Seminar Edukasi Kesehatan

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setjen DPD RI dan Poliklinik DPD RI bersama Morula IVF Indonesia menggelar seminar edukasi kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kartini.


Mendag Zulkifli Inisiasi Kerja Sama dengan Perusahaan Kesehatan India

12 hari lalu

Mendag Zulkifli Inisiasi Kerja Sama dengan Perusahaan Kesehatan India

Apollo Hospitals Enterprise Limited adalah perusahaan kesehatan multinasional India.


Cara Update PeduliLindungi ke Aplikasi SatuSehat Mobile

13 hari lalu

Ilustrasi - Seorang pengguna aplikasi SatuSehat, pengganti PeduliLindungi, memperlihatkan layar ponselnya saat akan mengakses layanan di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023. ANTARA/Andi Firdaus
Cara Update PeduliLindungi ke Aplikasi SatuSehat Mobile

Update aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat Mobile sangat penting dilakukan agar pengguna bisa menikmati fitur baru yang ditawarkan.