Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Empati Harus Ditanamkan pada Anak

image-gnews
TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orangtua dapat dipastikan menginginkan anak-anaknya menjadi anak hebat. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orangtuanya sebagai rule model bagi anak-anak, baik dari segi nutrisi maupun dari segi perkembangan psikologinya.

Orangtua terutama ibu adalah pengajar pertama dalam proses tubuh kembang anak. Orangtua meletakkan dasar moral dan empati yang dimiliki oleh anak sebelum anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Untuk itu, peran orangtua sangatlah besar agar anak memiliki nilai kebaikan yang dapat ditampilkan dalam perbuatan sehari-hari.

“Empati adalah gerbang dari aksi peduli kepada orang lain termasuk nilai kebaikan yg dimiliki oleh anak, oleh karena itu, dasar pendidikan moral dengan berempati harus dimulai sejak dini karena tumbuh dan berkembangnya empati pada anak sejak dini akan berpengaruh pada perkembangan watak atau kepribadian dan perilaku anak saat dewasa nanti,” kata psikolog Roslina Verauli, M.psi, belum lama ini.

Empati, katanya, salah satu dari kecerdasan atau kompetensi emosional yang merupakan dasar dari karakter kepahlawanan. “Anak yg memiliki karakter kepahlawanan memiliki kepedulian sosial (melakukan aksi yang bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih), memahami norma sosial (memahami benar vs salah terkait pelanggaran atas hak orang lain, serta mampu mengikuti “aturan main” yang berlaku di lingkungan sosial,” kata Verauli.

Anak hebat tidak sekedar sehat dan cerdas, tapi juga tanggap sosial seperti bisa bekerjasama, bisa berbagi dan mau menolong.

Data dari sejumlah riset, katanya, di usia 2-6 tahun perkembangan emosi positif sangat penting agar anak trampil secara sosial, yaitu bisa kontrol emosi yang mampu mengendalikan emosi negatif, emosi ke-akuan, dan empati.

Karakter kepahlawanan dapat dikembangkan dari empati. Memiliki perasaan dan respon emosi yang sama dengan orang lain dasar bagi  prososial (melakukan aksi membawa manfaat untuk orang lain tanpa pamrih), normal sosial (memahami konsep benar atau salah) dan keonvensi sosial (mampu ikut aturan  main di lingkungan).

Faktor-faktor penentu mengembangkan nilai kebaikan, yaitu biologis, kognitif, emosional, dan budaya keluarga.

Tip untuk orang tua mengembangkan nilai kebaikan itu:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Beri anak kesempatan menampilkan perilaku di rumah.
2. Orangtua jadi role model.
3. Transfer nilai-nilai positif melalui diskusi.
4. Terapkan reinforcement.

Bambang Pamungkas, pemain sepakbola nasional yang mempunyai tiga orang anak perempuan, menerapkan rasa peduli kepada anaknya mulai dari sejak kecil. Sedikitnya ada tiga hal yang ditekan pada anaknya,yaitu pendidikan sekolah, berani jadi diri sendiri, dan peduli terhadap sesama. “Tantangan terbesar bagi saya selaku orangtua adalah mengenai bagaimana cara memunculkan aksi hebat anak dalam kehidupan sehari-hari,” kata Bambang.

Dalam kehidupan sehari-hari, Bambang yang senang memasak itu mengajak anak-anaknya memasak dan sambil berdiskusi. “Saya buat connected. Waktu saya libur, saya ikut anak,” kata Bambang.

Shireen Sungkar sebagai ibu memahami bahwa dia memiliki peran yang besar bagi tumbuh kembang anaknya agar dapat tumbuh hebat. “Agar anak saya bisa melakukan aksi hebat saat ia tumbuh besar, saya membekalinya bukan hanya dengan nutrisi optimal, tapi juga melalui nilai kebaikan yang ditanamkan sejak dini, salah satunya dengan mengajarkan hal-hal baik dari contoh sehari-hari serta dari berbagai karakter hebat yang ada di berbagai buku cerita yang rutin saya bacakan pada anak.”

Berikut adalah lima nilai kepemimpinan yang harus dikembangkan pada anak:

1. Alttruis adalah rasa ingin membantu orang lain.
2. Empati adalah kemampuan untuk mengerti perasaan orang lain.
3. Percaya diri yaitu anak tergerak membantu orang lain
4. Berpikiran positif dengan kemampuan berpikir positif, seorang anak akan melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan yain setiap kesulitan ada jalan  keluarnya.
5. Gigih. Anak yang gigih dalam melakukan kebaikan dan membatu orang, tidak mudah menyerah dalam usaa menolong orang lain.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.