TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Hestu Saputra melakukan survey untuk keperluan film terbarunya, Perfect Dream. Film yang mengangkat kehidupan sosialita di Surabaya, Jawa Timur itu, Hestu jadi paham, ada perbedaan bagi kaum sosialita di Surabaya dan Jakarta.
"Mulai dari cara bicara, cara pertemanan sampai cara arisan mereka pun berbeda," ungkap Hestu saat ditemui dalam konferensi pers film Perfect Dream di Pisa Kafe Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Agustus 2016.
Hestu memberikan contoh ketika para sosialita itu mengadakan arisan, kegiatan rutin dan wajib yang dilakukan kaum kelas atas itu. "Contohnya saat mereka arisan. Di Jakarta siapapun bisa ikut meskipun mereka tidak saling kenal. Sementara di Surabaya, mereka itu mengenal satu sama lain," katanya.
Sutradara film Merry Riana ini juga lalu mengatakan hal inilah yang menjadi pengikat diantara kaum sosialita di Surabaya. "Mereka akan tahu, si A ini anak siapa dari mana dan sebagainya. Nah kulturnya memang begitu," kata Hestu.
"Surabaya dan Jakarta sama-sama kota metropolitan, ada kalangan sosialita dan tentu pengesahan juga. Tapi, perbedaan tetap ada dan itu ciri khas Surabaya yang belum tentu dimiliki Jakarta," lanjut pria yang telah sukses menggarap lima film ini.
Ia menuturkan ini juga lah yang mendorong peraih Citra Award for Best Director Dan Best Original Story ini menggarap film Perfect Dream, sebuah film tentang kehidupan kaum urban khususnya sosialita di Surabaya.
DINI TEJA