TEMPO.CO, Jakarta - Menenggak minuman bersoda dingin saat haus, gerah, atau sehabis berolahraga memang menyegarkan. Namun hati-hati, minuman bersoda bisa mengancam kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Dokter spesialis gizi, Fiastuti Witjaksono, mengatakan soda memiliki kandungan energi yang sangat tinggi. Dalam sekaleng soda berukuran 375 mililiter, setidaknya ada lima sendok gula. "Makanya, kalau orang yang perutnya kosong, minum soda, rasanya langsung berenergi," katanya pekan lalu.
Padahal, kata dia, orang dewasa hanya membutuhkan empat sendok makan gula per hari. Karena itu, minum satu kaleng soda saja sebenarnya sudah melebihi kebutuhan gula. Belum lagi jika mengkonsumsi makanan atau minuman lain yang manis-manis. Semisal teh manis dan jajanan atau kue.
"Rekomendasi Kementerian Kesehatan per hari konsumsi empat sendok makan gula dan satu sendok makan garam. Itu termasuk semua asupan," katanya.
Risiko lain dari minuman ringan bersoda diketahui dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Endocrinology. Peneliti menyebutkan, mengkonsumsi dua kaleng minuman bersoda setiap hari bisa meningkatkan risiko menderita diabetes.
Para peneliti dari Karolinska Institutet, Swedia, ini melakukan studi terhadap 2.800 orang dewasa. Mereka menemukan bahwa mengkonsumsi setidaknya dua porsi minuman ringan meningkatkan risiko 2,4 kali lebih besar menderita diabetes tipe 2.
Ini untuk minuman berukuran 200 mililiter. Sedangkan di pasar, banyak minuman soda yang dijual dalam kaleng berukuran 330 mililiter. Itu artinya, meminum satu setengah kaleng per hari saja sudah meningkatkan risiko.
Menurut Josefin Löfvenborg, peneliti utama dalam studi tersebut, minuman ringan mempengaruhi metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, yang mengarah pada peningkatan risiko diabetes tipe 2.
NUR ALFIYAH
Lihat pula:
Cukup Dua Kaleng Soda Sehari, Diabetes Menanti Anda
Waspadai Bahaya Penyakit Kronis Akibat Insomnia
Siapa Bilang Olahraga Bikin Lapar? Itu Cuma Isu