Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Hal-Hal Kecil ini, Anda Bisa Mencicil Rumah

image-gnews
Ilustrasi perempuan menabung/hemat. Shutterstock
Ilustrasi perempuan menabung/hemat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda bisa menghemat dengan cara sederhana ini, yakni dengan mengurangi pengeluaran–pengeluaran kecil yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan namun dilakukan berulang kali. Oleh penulis finansial David Bach, inilah yang disebut Latte Factor

Ivy Wijaya, Head of Customer Segmentation & Marketing PermataBank, menyebutkan pengeluaran semacam itu meliputi minum kopi di gerai, membeli air mineral botol, naik taksi, jajanan, biaya transfer antarbank, dan belanja barang-barang yang tidak dibutuhkan. 

Bila dihitung, pengeluaran kecil ini sebenarnya bisa ditabung untuk keperluan lain yang lebih besar, misalnya mencicil tanah, rumah atau kendaraan.

Berita Lain:

Lajang Lebih Terancam Stroke? Apa Kata Peneliti?

“Ada empat kategori gaya hidup,” kata Ivy.

Pertamabroke alias besar pasak daripada tiang. Hidup bergantung pada hutang dan tidak bisa menabung. “Bukan berarti penghasilan kecil. Ada yang penghasilan besar tapi terjebak konsumerisme,” kata dia.

Kemudian, kedua, kategori on edge, di mana penghasilan pas-pasan dengan pengeluaran.

Ketiga, pragmatis. Pada kategori ini, orang bisa menabung sekitar 25-50 persen dari penghasilannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhirdeep pocket, di mana orang bisa menabung lebih dari setengah penghasilannya.

Berdasarkan data dari PermataBank, 9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp900,000 perbulan untuk ”latte factor”. 

Hal ini sejalan dengan hasil survei dari ”Share of Wallet” oleh Kadence International Indonesia bahwa masyarakat Indonesia menabung rata-rata hanya 8 persen dari pendapatannya, dimana sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk didalamnya hal-hal berupa ”latte factor”. 

Psikolog Ajeng Raviando mengatakan “latte factor” berhubungan erat dengan kepuasan sesaat di mana orang terdorong untuk mendapatkan apa yang ia inginkan saat itu juga.

Bila tidak terkontrol, tabungan bisa “bocor” dan gaji tiap bulan hanya numpang lewat. 

Jadi, kenali apa “latte factor” Anda untuk mengetahui pengeluaran mana yang bisa ditekan agar bisa menabung untuk hal yang lebih penting.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Bahlil Santai Tanggapi Penolakan Perpu Cipta Kerja, Pria Dipenjara karena Setor Uang Rusak di ATM

11 Januari 2023

Bahlil Lahadalia tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.
Terkini: Bahlil Santai Tanggapi Penolakan Perpu Cipta Kerja, Pria Dipenjara karena Setor Uang Rusak di ATM

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari respons Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal penolakan Perpu Cipta Kerja.


Inilah Besaran Uang Penghargaan Masa Kerja Menurut Perpu Cipta Kerja

11 Januari 2023

Massa buruh melakukan aksi bertajuk Aliansi Aksi Sejuta Buruh Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2022. TEMPO/Subekti.
Inilah Besaran Uang Penghargaan Masa Kerja Menurut Perpu Cipta Kerja

Selain uang pesangon, dalam Perpu Cipta Kerja juga diatur besaran uang penghargaan masa kerja yang semestinya diterima para karyawan korban PKH. Cek rinciannya berikut.


Psikolog: Setiap Prestasi Layak Dapat Penghargaan, Tak Cuma Atlet

28 September 2018

Atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok, menunjukkan medali emas yang diraih dari nomor <i>tajiquan</i> dan <i>taijijian</i> wushu putri Asian Games 2018 seusai upacara penyerahan medali di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki
Psikolog: Setiap Prestasi Layak Dapat Penghargaan, Tak Cuma Atlet

Dalam teorinya, setiap prestasi memang pantas diganjar apresiasi, yang bisa berupa penghargaan atau bonus berupa uang atau barang.


Begini Rezeki Nomplok Saat Sewa Film DVD

1 Februari 2017

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto
Begini Rezeki Nomplok Saat Sewa Film DVD

Selain uang tunai tersebut, wanita itu juga menemukan catatan
kecil yang diselipkan oleh seseorang yang mengaku bernama
Marcos.


Enam Seniman Sunda Terima Penghargaan GASS

20 Agustus 2015

Gandeng Seniman Sunda, Melly Goeslaw Gelar Konser Amal
Enam Seniman Sunda Terima Penghargaan GASS

Karya para seniman Sunda, seperti Elfa Secioria, Aom Kusman, dan Pepeng, menginspirasi seniman muda untuk terus berkarya.


Heboh Pohon Uang, Duit Rp 2,6 M Mendadak Jatuh Bak Daun!  

14 Juli 2015

Pohon Uang (Dreamstime.com)
Heboh Pohon Uang, Duit Rp 2,6 M Mendadak Jatuh Bak Daun!  

Pipa yang menjadi gantungan kantong uang di antara cabang pohon menjadi lentur.


Risma Diminta Jelaskan Soal Socrates Award  

8 Mei 2014

Piala Socrates Award saat ditunjukkan di depan warga di halaman Balai Kota Surabaya (20/4).  TEMPO/Fully Syafi
Risma Diminta Jelaskan Soal Socrates Award  

Henry merasa Surabaya cukup nyaman dari sisi taman-taman kota. Kelemahan Kota Surabaya hanya pada masalah transportasi.


Veteran Perang Mengaku Belum Terima Dana Kehormatan

22 Maret 2011

Veteran. TEMPO/Fully Syafi
Veteran Perang Mengaku Belum Terima Dana Kehormatan

Veteran perang kemerdekaan Indonesia di Surakarta masih banyak yang belum menerima dana kehormatan dari pemerintah pusat.


Duit Goenawan untuk Beli Buku

22 Juni 2010

Goenawan Mohamad. TEMPO/Panca Syurkani
Duit Goenawan untuk Beli Buku

Uang penghargaan Achmad Bakrie Award yang dikembalikan Goenawan Mohamad akan digunakan untuk menambah isi perpustakaan Freedom Institute.


Jatim Akan Beri Hadiah Duit Bagi Guru Prestasi Ujian Nasional

3 Mei 2010

Jatim Akan Beri Hadiah Duit Bagi Guru Prestasi Ujian Nasional

"Kita akan berikan reward, nilainya berapa nanti kita akan hitung berapa pantasnya," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo.