TEMPO.CO, Jakarta - Mastercard merilis hasil survei bertajuk Consumer Purchasing Priorities tentang keinginan konsumen di Asia Pasifik dalam merayakan hari kasih sayang atau Valentine. Hasilnya, sebanyak 48 persen masyarakat di Asia Pasifik berencana merayakan Valentine dengan makan malam istimewa. Sedangkan, 44 persen memilih untuk memberikan hadiah kepada orang-orang yang mereka sayangi.
“Ketika tiba waktunya untuk mengekspresikan cinta pada hari kasih sayang, para konsumen di Asia Pasifik masih terpaku pada hadiah-hadiah tradisional favorit mereka, termasuk bunga dan pergi ke luar untuk makan malam istimewa," kata Senior Vice President Communications Asia Pasifik Mastercard, Georgette Tan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Februari 2017.
Baca juga : Begini Caranya Bawang Merah Atasi Hidung Tersumbat
Dari survei yang melibatkan 9.123 repsonden di 18 negara Asia Pasifik, masyarakat Cina merupakan konsumen yang memiliki keinginan besar untuk merayakan Valentine, dengan tiga dari empat orang atau sebesar 75 persen berencana membeli hadiah untuk orang yang dikasihi. Disusul Thailand (74 persen), Malaysia dan Filipina masing-masing 63 persen. Adapun Indonesia hanya 15 persen masyarakatnya yang berencana membeli hadiah.
Survei itu juga menunjukkan para konsumen berencana untuk menghabiskan rata-rata US$ 133 atau Rp 1,7 juta untuk membeli hadiah. Masyarakat Cina menjadi yang terdepan yang menghabiskan US$ 310 atau Rp 4,1 juta atau sebagai konsumen paling murah hati. Di urutan kedua adalah Hong Kong dengan Rp 3,75 juta dan Taiwan Rp 3,6 juta. Survei itu menyebutkan para pria di Asia Pasifik berencana mengeluarkan 25 persen lebih banyak dari wanita untuk membeli kado Valentine.
Baca : Simak 5 Gejala Sakit Jantung
Di berbagai wilayah Asia Pasifik, 40 persen pria lebih menyukai bunga saat memilih hadiah yang akan dibeli. Sementara sebanyak 28 persen wanita menyukai membeli pakaian dan barang-barang yang terbuat dari kulit. Di antara kedua gender tersebut, tiga hadiah teratas yang ingin dibeli pada saat Valentine adalah bunga (31 persen), pakaian dan barang kulit (20 persen) dan perhiasan (17 persen).
Di sisi lain, meski Valentine menjadi satu hari penuh cinta, Mastercard melihat hari kasih sayang bukan menjadi hari yang diinginkan untuk melangsungkan pernikahan. Sebab, sebanyak 64 persen masyarakat di Asia Pasifik tidak akan mempertimbangkan untuk menikah di hari itu. Sebaliknya, 76 persen warga Vietnam, 68 persen warga Cina, dan 51 persen warga Taiwan, percaya hari Valentine merupakan hari terbaik untuk melamar atau menerima lamaran pernikahan.
Baca juga : Dinner Bareng si Dia? Simak Dulu Ilmunya
Survei ini melibatkan responden yang berusia 18-64 tahun. Negara-negara yang disurvei termasuk Australia, Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Metodologi yang dipakai adalah studi global Mastercard Love Index dengan menganalisis jumlah informasi transaksi yang dibuat kartu kredit, debit, dan prabayar di seluruh kategori merchant yang telah dipilih sebelumnya, yang berlangsung selama periode tiga tahun dari 2016-2016. Pengumpulan data dilakukan dengan survei internet, wawancara langsung dan melalui telepon, dengan kuesioner yang tersedia dalam bahasa Inggris dan lokal.
FRISKI RIANA