Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Susah Makan Buah dan Sayur? Konsultan Ini Ungkap Penyebabnya

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan anak harus seimbang kebutuhan gizinya untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya untuk tetap sehat.

Biasanya, jika asupan gizi anak tidak terpenuhi akan membuat dia mengalami gangguan kesehatan dalam jangka panjang dan mengalami stunting atau tubuh pendek.

Sayangnya, tidak banyak anak yang suka makan sayuran dan buah yang sebenarnya sangat penting bagi tubuh dan pertumbuhannya.

Baca juga :Skip Challenge di Dunia Remaja Wajar? Begini Kata Psikolog

Jadi, apakah sebenarnya alasan anak tidak suka makan sayur dan buah?

Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, mengatakan ada anak tertentu yang secara sensorik kesulitan menerima buah dan sayur, misalnya karena baunya terlalu tajam.  

"Ada juga yang mau makan kalau ada banyak tambahahannya. Misalnya susu, gula dan lainnya," ujar Anna dalam Program Nasional Gerakan Masyarakat Sehat Melalui PAUD Healthy Eating Habit GSM buah dan sayur dengan Himpunan Pendidik & Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) di Jakarta.

Dia juga mengatakan alasan lainnya anak menolak makan buah dan sayur karena pola pemberian makan orang tua yang salah.

Misalnya saja karena orang tuanya tidak konsisten memberikan, saat makan dipaksa, atau karena orang tua tidak peduli apakah anak mau makan buah dan sayur atau tidak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, intinya, katanya, hal itu terjadi karena anak tidak mendapatkan pola makan yang tepat untuk termotivasi makan buah dan sayur.

Sementara itu, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak  mengatakan penyebab tidak maunya anak makan buah dan sayur pertama karena faktor tidak terbiasa yang mungkin kurangnya pengetahuan orang tua akan pentingnya buah dan sayur. (Baca :Fenomena Skipchallenge, Permainan yang Bahaya ini bro sist)

Apalagi, katanya, kebanyakan orang tua ingin anaknya gemuk sehingga lebih suka memberikan makanan dengan kalori tinggi seperti daging, susu. Sementara sayur memang tingkat kalorinya rendah.

"Pembiasaan orang tua sangat penting untuk memberikan makanan buah dan sayur pada anak," ujarnya.

Alasan lainnya, lanjutnya, karena dari segi rasa yang umumnya sayur dan buah itu hambar dan crunchy dan lendir yang mungkin membuat anak jijk dan tidak suka memegangnya.

Karena itu dia menambahkan orang tua harus pintar cara mengolah makanan agar anak tertarik untuk memakannya. (Baca:Simak 3 Trik Ini Sebelum Memilih HomeSchooling)

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.