TEMPO.CO, Jakarta - Karya pertama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie di dunia literasi muncul pada 2010 melalui novel berjudul "Indigo Girl". Setelah novel perdana, setiap tahun Ziggy meluncurkan buku-buku baru secara produktif. Dalam tujuh tahun, ia sudah menerbitkan 27 judul novel.
Pada 2015, "Di Tanah Lada" keluar sebagai juara kedua Sayembara Buku Novel Dewan Kesenian Jakarta.
Tahun berikutnya, novel Semua Ikan di Langit, jadi pemenang utama. Para dewan juri memutuskan tidak ada pemenang kedua dan ketiga karena perbedaan mutu tajam antara karya Ziggy dengan naskah lain. (baca juga :Menghapus Kopi dari Gaya Hidup? Begini Hitungannya)
Salah satu juri, Zen Hae, memuji "Semua Ikan di Langit" yang disebutnya sebagai gabungan kompleks dengan ramuan banyak jurus cerita, sebuah adukan antara cerita anak, fantasi, fiksi ilmiah, dongeng hingga mitos penciptaan dunia.
Ziggy sendiri mengatakan novel yang ditulis hanya dalam tiga pekan itu sebenarnya berisi curahan hatinya sendiri, bukan tulisan kontemplatif seperti komentar sebagian pembaca.
Selanjutnya : awal mula terjun ke dunia penulis hingga skripsi tak kunjung usai