Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Persen Pasien Kanker Paru Stadium Lanjut, Ini Sebabnya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi. ccsevents.ca
Ilustrasi. ccsevents.ca
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Persahabatan, dr. Jamal Zaini PhD,SpP, mengatakan gejala kanker paru tergantung dari letak dan besarnya kanker.

Kanker paru adalah sel ganas yang tidak terkendali pertumbuhannya, yang berasal dari sel epitel saluran napas atau jaringan paru. "Kalau letaknya di pinggir tidak bergejala," kata Jamal kepada Tempo, Jumat, 24 Maret 2017.

Baca juga :Lilin Pelapis Buah itu Sama dengan Bahan Pembuat Oli Motor

Itu sebabnya, Jamal melanjutkan, kebanyakan pasien yang mengalami kanker paru sudah stadium lanjut saat memeriksakan dirinya ke dokter. "Sekitar 60-70 persen sudah stadium 3 dan 4," ujarnya.

Menurut Jamal, hanya 5 persen pasien yang datang masih dalam kategori stadium 1 atau 2. "Karena keluhannya hampir sampa seperti TBC atau pneumonia," kata dia.

Bedanya, kata Jamal, TBC dan pneumonia adalah infeksi yang ada obat-obatannya untuk disembuhkan. "Kalau kanker paru dengan obat dan dibedah untuk stadium 1 dan 2. Tapi, kalau sudah stadium 3 dan 4, penanganannya dengan bedah dan kemoterapi atau bedah dan radiasi," ujar Jamal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, mengatakan kanker paru adalah kanker nomor satu atau yang paling banyak dialami pria. "Karena pria lebih banyak yang merokok," kata Aru pada Hari Kanker Februari lalu.

AFRILIA SURYANIS

Baca juga :
Makan di Atas Jam 7 Malam Bikin Gemuk, Fakta atau Mitos?
Berapa Lama Earphone Aman Digunakan?

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

12 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

13 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

30 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan material nanopartikel.


Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

49 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

Pakar mengatakan pemeriksaan mutasi EGFR merupakan jenis yang dilakukan untuk kanker paru untuk menentukan pengobatan yang tepat.


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

50 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

52 hari lalu

Tumis Tauge Ikan Asin. youtube.com
Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.


Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

57 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

Menurut WHO, sekitar 85 persen kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Simak saran pakar pulmonologi.


Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

6 Februari 2024

Ilustrasi mamogram. Wikipedia.org
Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

Skrining awal dikatakan spesialis onkologi radiasi dapat meningkatkan angka kesembuhan serta mengontrol efek samping pengobatan kanker.


Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

16 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

Batuk sebenarnya wajar saja tapi bila gejala semakin parah atau terjadi lama, akibatnya bisa mengiritasi paru-paru. Kapan perlu ke dokter?