TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, mengatakan orang tua yang memiliki anak dengan alergi akan mengalami masalah parenting yang kompleks. "Apalagi alergi susu sapi yang lebih sulit dihindari dibanding alergi makanan lain," katanya dalam konferensi pers Bunda Tanggap Alergi dengan 3K di Jakarta, Rabu, 5 April 2017.
Baca: Hati-Hati, Banyak Anak Terkena Alergi Susu Sapi
Menurut Anna, orang tua bisa mengalami stres, cemas berlebihan, hingga merasa gagal jika anaknya mengalami alergi. "Namun bukan hanya orang tua yang stres, si kecil yang memiliki alergi juga rentan mengalami stres," ujarnya.
Anna menjelaskan, anak yang memiliki alergi protein susu sapi rentan mengalami stres dan kecemasan berlebihan. Sebab, mereka menjadi kehilangan keceriaan dan tidak bisa bermain dengan bebas karena kekhawatiran orang tuanya, khususnya ibu, terhadap alergi yang bisa muncul sewaktu-waktu.
Selain itu, anak menjadi stres karena mereka perlu menghindari konsumsi makanan dan minuman yang menjadi pemicu alergi. "Kegiatan sederhana seperti bertukar bekal pun dapat menjadi momen mengkhawatirkan karena mungkin mengandung alergen," ucapnya.
Stres pada anak pun bisa muncul, jika teman-temannya menganggap dirinya aneh. "Bahkan menjauhi atau menolak berteman karena si kecil alergi," tuturnya.
Anna menyarankan, untuk memaksimalkan perkembangan anak yang memiliki alergi, orang tua menerapkan 3K, yakni kenali, konsultasikan, dan kendalikan. "Kenali sifat anak, kemampuan diri sendiri, dan lingkungan sekitar anak," ujarnya.
Kemudian konsultasikan kepada dokter bersama anggota keluarga yang bisa memberikan dukungan moral. "Serta kendalikan dengan mengajarkan anak tentang makanan yang boleh dan tidak dengan cara menyenangkan, membuat bekal yang menarik, dan jangan ragu menginformasikan kondisi anak pada guru atau orang tua temannya," katanya.
AFRILIA SURYANIS
Baca Juga:
Cara Christine Hakim Berbagi Pengalaman dengan Yuniornya
Toko Ralph Lauren Tutup dan Melirik Bisnis Online