TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua sekolah di Indonesia menerapkan jam masuk sekolah yang sangat pagi. Di beberapa daerah, ada sekolah yang siswanya diharuskan masuk pukul 07.00. Namun ada juga sekolah yang masuknya lebih pagi lagi, yaitu pukul 06.30.
Baca: Yang Harus Diperhatikan Saat Anak Pertama Masuk Sekolah
Menurut studi yang dilakukan The Open University di Inggris, proses belajar seharusnya dimulai pada pukul 11.00 atau setelahnya. Sebab, para remaja yang sedang memasuki masa pubertas akan memiliki jam biologis baru, yang membutuhkan waktu tidur lebih lama.
"Waktu di antara tidur dan belajar di institusi pendidikan yang seperti biasanya (masuk pagi) menyebabkan kekurangan tidur yang cukup signifikan," ucap peneliti dari studi tersebut, seperti dikutip Independent.
Kekurangan tidur seperti itu membuat para remaja mengalami penurunan minat belajar di sekolah, depresi, obesitas, hingga penyalahgunaan narkoba. Para remaja yang memiliki segudang aktivitas akan terlalu kelelahan dan keesokan harinya harus berangkat sekolah pagi-pagi. Itulah yang memicu depresi.
Tak hanya itu, beberapa ahli mengungkapkan jam sekolah terlalu pagi tidak selalu memiliki manfaat yang baik bagi anak dan remaja. Seperti yang diungkapkan Dr Judith Owens dari Boston Children's Hospital. Dia menyatakan remaja akan kesulitan tidur lebih cepat.
Judith menegaskan, remaja memiliki jam biologisnya sendiri dan akan cukup kesulitan pergi tidur lebih cepat. "Tubuh para remaja akan melepaskan melatonin yang lebih lama daripada seseorang yang sudah dewasa. Tak hanya itu, remaja juga memerlukan jam tidur yang lebih lama lagi, yaitu sekitar 9,5 jam," katanya.
Namun jam sekolah yang pagi tidak selalu berdampak buruk karena kita juga bisa merasa lebih fresh saat belajar di pagi hari.
TABLOIDBINTANG.COM