TEMPO.CO, Jakarta - Sering kita melihat pedagang menjajakan makanan di pinggir jalan atau depan sekolah. Terlihat menggiurkan, namun kebersihannya kerap dipertanyakan. Terutama oleh para ibu.
Baca juga: Bekal Sekolah Si Kecil
Lantas bagaimana menyiasati agar anak, suami, atau keluarga tidak jajan sembarangan? Membawa bekal dari rumah bisa menjadi solusi.
Tapi jangan asal memberikan bekal. Bawakan anggota keluarga bekal sehat.
Menurut Agustina Dwi Kurniawati, 37 tahun, seorang ibu rumah tangga, bekal sehat merupakan bekal yang memiliki komponen makanan sehat dan seimbang.
Baca Juga:
“Bekal harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan serat. Biasanya dalam bekal kedua anak saya, selalu ada nasi atau kentang, daging atau ikan, sayur, serta buah,” kata Agustina, yang juga dikenal sebagai bloger food itu.
Baca juga: Tip Menu Bekal Makanan Sehat dari Chef Profesional
Wanita yang rajin mengunggah foto dan resep makanan sehat di akun Instagram @bundnina_kitchen ini membuatkan bekal lantaran kekhawatir dengan jajanan yang memiliki rupa dan warna mencolok yang dijajakan di dekat sekolah kedua putrinya. “Warna jajanan sekarang, kan mencolok gitu. Seperti sosis yang berwarna merah terang."
Menurut dia, arang dewasa paham bahwa makanan dengan warna mencolok lebih baik dihindari. Nah, anak kecil justru tertarik dengan warna makanan mencolok itu<' kata Dwi.
Senada Agustina, Irawati Diah Astuti, 38 taun, seorang ibu sekaligus jurnalis yang kerap mengunggah foto bekal sehat di akun instagram @irrasistible, juga memilih membawakan bekal sehat untuk anak, suami dan dirinya sendiri.
“Selain itu, anak saya picky eater banget. Saya khawatir kalau dia ikut katering sekolah, malah mubazir karena tidak cocok dengan menu yang disajikan. Kalau kurang makan, terus konsentrasinya turun, kan gawat,” cerita Irawati.