Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netralkan 'Racun' di Kantor dengan 5 Strategi Ini  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi pekerja yang dijauhi teman-temannya. Shutterstock
Ilustrasi pekerja yang dijauhi teman-temannya. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar pekerja pasti pernah menghadapi permasalahan di tempat kerja. Mulai dari perselisihan atau persaingan antarpegawai, masalah politik kantor, dan lain sebagainya. Namun, jika Anda membiarkan pikiran dan lingkungan kerja dikelilingi hal negatif, itu akan memberi dampak buruk bagaikan ‘racun’ dalam kehidupan Anda.

‘Racun’ di lingkungan kerja tentunya tidak sehat dan bisa mempengaruhi kestabilan emosional dan mental seseorang. Untuk terhindar dari ‘racun’ di tempat kerja, ada lima langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Sebar Energi Positif dengan Berhenti Mengeluh

Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia Satya Sultanudin mengatakan mengeluh sebenarnya hal yang manusiawi. Tetapi jika terlalu sering dilakukan hal itu dapat menebar energi negatif di tempat kerja.

“Lebih parah lagi, energi negatif akan menyebar dengan mudah dan cepat. Apakah rekan kerja Anda banyak mengeluh tetapi tidak melaukan sesuatu untuk memecahkan masalah? Apakah Anda akan melakukan hal yang sama hanya supaya ‘diterima’?” tuturnya.

Satya menjelaskan saat suatu permasalahan di tempat kerja muncul, seringkali para pekerja saling tunjuk dan mencari sesuatu yang bisa disalahkan. Hal itu adalah budaya menyebarkan ‘racun’ di tempat kerja yang harus dijauhi.

Selain tidak produktif, mengeluh dan mencari-cari kesalahan tidak akan mendorong semangat dan akuntabilitas tim. Padahal, kedua unsur tersebut merupakan nilai penting dari seorang pekerja.

Ketika seseorang terpapar energi negatif terus menerus, sulit baginya untuk tidak terpengaruh. “Jika Anda merasa pesimistis dan mengkritik pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengan Anda, ada kemungkinan Anda tidak berada di lingkungan yang kondusif.”



2. Jadilah Penyemangat dalam Tim

Idealnya, Anda bekerja bersama rekan sejawat untuk mencapai tujuan bersama. Namun, Anda harus menyadari apabila ternyata ada rekan kerja yang mempunyai agenda atau kepentingan pribadi yang merugikan tim.

“Jika menusuk dari belakang adalah sesuatu yang biasa terjadi di tempat kerja Anda, mugkin tidak ada kepercayaan diantara kolega dan atasan. Akibatnya, semangat karyawan pun menurun sehingga berdampak buruk bagi kinerja perusahaan dan pekerja,” kata Satya.

Oleh karena itu, belajarlah untuk menjadi penyemangat di dalam tim dan tumbuh lebih baik sebagai sebuah komunitas ketimbang berada di dalam keterasingan.

3. Membenahi Manajemen

“Apakah atasan Anda percaya penilaian Anda dan mendukung Anda untuk bekerja secara mandiri? Atau, apakah atasan Anda selalu mengawasi di setiap tahap pekerjaan Anda? Jika jawabannya adalah yang kedua, Anda sedang dalam masalah,” kata Satya.

Bekerja di  lingkungan yang selalu dikontrol dan terkekang akan meninggalkan keragu-raguan terhadap diri sendiri dan lama-kelamaan mengikis rasa percaya seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, harus ada budaya keterbukaan dan saling percaya dalam manajemen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Bangun Persahabatan

Sebagai manusia, tentunya kita semua butuh untuk saling terhubung dengan orang lain. Itulah mengapa kita perlu membangun dan menikmati hubungan sosial yang bermakna, terutama dengan rekan kerja.

Untuk terhindar dari suasana ‘beracun’ di dalam kantor, cobalah introspeksi dan tanyakan pada diri sendiri, "Sudahkah Anda memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman sejawat dan atasan."

Baca: Usir Penat sambil Berelaksasi di Kafe Teh

Para pekerja rata-rata menghabiskan waktu 8 jam per hari, selama 5 hari dalam sepekan bersama rekan sejawat. Kedekatan dengan kolega meningkatkan produktivitas dan menjaga kita tetap termotivasi. Jika Anda punya masalah pergaulan dengan rekan kerja, Anda tidak akan menikmati waktu di kantor.

5. Berikan Penghargaan

Penghargaan adalah salah satu ciri-ciri lingkungan kerja yang sehat. Kepemimpinan yang gagal untuk menginspirasi penghargaan pasti akan gagal mempertahankan bakat-bakat emas di perusahaannya.

Sebaliknya, kurangnya penghargaan diantara rekan kerja akan menimbulkan konflik dan kebencian. Semua itu pada akhirnya berkontribusi kepada ‘racun’ di tempat kerja yang membuat suasana tidak kondusif.

“Jadi, sudahkah Anda menghargai orang-orang yang bekerja dengan Anda dan sebaliknya? Jika tidak, mungkin itu bukanlah tempat kerja yang nyaman,” jelas Satya.

Memang, sangat sulit untuk menemukan kantor yang sempurna di mana semua awaknya memiliki perspektif dan kesepahaman yang seragam. Bagaimanapun, keberagaman itu justru menjadi karakteristik sebuah perusahaan yang maju. Dengan demikian, meminimalkan drama dan hal negatif seharusnya menjadi fokus dan budaya perusahaan.

Baca: Jangan Terburu-buru, Pahami 10 Masalah Ini sebelum Bercerai

“Jika Anda sudah mengungkapkan keprihatinan, tetapi belum ada peningkatan yang berarti dan hal tersebut memengaruhi mental dan emosi Anda; mungkin ini saatnya untuk pindah,"  kata Satya. Ia menuturkan, tidaklah penting untuk bertahan di tempat yang menambah stress yang tidak ada gunanya dalam kehidupan Anda. "Sebab, hidup sudah cukup penuh dengan tantangan.”

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

7 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

9 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

10 hari lalu

Ilustrasi wanita dan rekan kerja. Freepik.com
7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

21 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

28 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Ini Sanksi Perusahaan yang Tak Membayar THR Karyawan

31 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah (tengah) dalam jumpa pers tentang Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2024 bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Menaker menyebut pembayaran THR Keagamaan wajib dilakukan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Sanksi Perusahaan yang Tak Membayar THR Karyawan

Perusahaan wajib membayar tunjangan hari raya (THR) karyawan. Jika tidak membayar akan dikenai sanksi.


Terpopuler Bisnis: Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Lepas dan Kontrak, Daftar Barang Impor Bawaan Penumpang yang Dibatasi Pemerintah

33 hari lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Terpopuler Bisnis: Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Lepas dan Kontrak, Daftar Barang Impor Bawaan Penumpang yang Dibatasi Pemerintah

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Minggu, 17 Februari 2024 antara lain tentang cara menghitung THR lebaran karyawan.