Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketimbang Kopi, Minuman Berenergi Lebih Berbahaya?

image-gnews
Minuman berenergi. foto : holamun2.com
Minuman berenergi. foto : holamun2.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi minuman berenergi yang terbukti kaya akan gula dan kafein ternyata lebih berbahaya dibandingkan dengan mengonsumsi kopi yang jelas mengandung kafein. Para peneliti berhasil mengungkapkan bahaya mengonsumsi empat kaleng minuman berenergi dalam sehari dapat menyebabkan perubahan tekanan darah sekaligus perubahan detak jantung. Efeknya bahkan dapat dirasakan selama dua jam setelah mengonsumsi.

Baca Amankah Konsumsi Obat Kadaluwarsa? Simak Analisis Pakar!

Mengonsumsi 32 ons minuman berenergi merek ternama terbukti mampu mengubah ritme detak jantung dan tekanan darah.

Tahukah Anda bahwa satu kaleng minuman berenergi mengandung sedikitnya 108 gram gula yang setara dengan 27 sendok teh serta 320 gram kafein?

320 gram merupakan batas maksimal tubuh seseorang mampu menerima asupan kafein. Nyatanya, di dalam satu kaleng atau botol minuman berenergi juga ditemukan zat-zat buatan lainnya seperti taurine, ginseng dan carnitine.

Seorang peneliti bernama Dr Emily Fletcher dari Rumah Sakit Angkatan Udara Amerika Serikat di Travis, California mengatakan, “Kami mempelajari efek samping minuman berenergi dalam beberapa waktu. Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa 75 persen anggota militer yang mengonsumsi minuman berenergi memiliki risiko terkena penyakit jantung dan hati.”

Melalui jurnal Asosiasi Jantung Amerika, Tim yang dipimpin oleh Fletcher berhasil mempublikasikan daftar 500 minuman berenergi yang beredar dipasaran dengan kandungan gula dan kafein tinggi.

Untuk memperkuat penelitian yang dilakukan olehnya, Fletcher mengajak 18 orang pastisipan yang dipilih secara acak dan dibagi ke dalam dua kelompok berbeda. Kelompok pertama mengonsumsi minuman berenergi sebanyak 946 ml dan kelompok kedua diberi minuman bersoda yang mengandung 320 gram kafein, 40 ml jus lemon serta 140 ml sirup ceri.

Detak jantung masing-masing kelompok dipantau melalui electrocardiogram dan tekanan daranya dipantau sejak satu jam setelah mengonsumsi, dua jam, empat jam, enam jam dan 24 jam setelah mengonsumsi minuman berenergi dan minuman bersoda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat membandingkan detak jantung masing-masing kelompok berdasarkan efek samping kafein, detak jantung partisipan pada kelompok pertama yang mengonsumsi sebanyak 946 ml minuman berenergi memiliki jeda selama 10 milliseconds antar detaknya.

“Detak jantungnya terhenti di akhir dan mulai bekerja lagi pada detakan selanjutnya.” jelas Fletcher. Fletcher menambahkan, “Dihitung dalam millisecond pun, kafein dalam minuman berenergi ternyata menyebabkan seseorang terserang arrhythmia – tanda dari gangguan detak jantung. Jantung berdetak lebih cepat dari detak jantung normal.”

Bukan hanya minuman berenergi saja yang dapat menyebabkan arrhythmia, beberapa obat juga dapat menyebabkan arrhythmia selama 6 milliseconds, namun arrhythmia yang disebabkan oleh kafein, gula dan zat lainnya dalam minuman berenergi mencapai 10 milliseconds.

“Mereka yang gemar mengonsumsi minuman berenergi memang seperti tidak mengalami apa-apa bahkan sampai enam jam setelah mengonsumsi.” jelas Fletcher. Lebih jauh lagi, Fletcher menambahkan, “Penelitian ini sekaligus mengobservasi, apakah zat lain yang terkandung di dalam minuman berenergi tersebut ikut memengaruhi meningkatkan tekanan darah atau tidak. Penelitian dalam skala kecil ini masih butuh didalami. Penelitian dengan jumlah partisipan lebih banyak memang dibutuhkan untuk menegaskan hasil dari penelitian saat ini.”

Di sisi lain, pimpinan Asosiasi Minuman Ringan di Inggris, Gavin Partington mengatakan, “Kafein yang terkandung di dalam minuman berenergi tidak ada bedanya dengan kafein yang terkandung di dalam kopi, penelitian tersebut rasanya terlalu mengada-ada.”

Otoritas Keamanan Makanan Eropa baru-baru ini mengonfirmasikan bahwa zat-zat yang terkandung dalam minuman berenergi seperti kafein tidak terbukti menyebabkan penyakit, bahan jumlahnya pun sama dengan kafein yang terkandung dalam teh, kopi serta cokelat. Bahkan kedai kopi terkenal yang banyak dijumpai di berbagai sudut kota membuat kopi dengan kandungan kafein cukup tinggi seperti kebanyakan minuman berenergi.

ESKANISA RAMADIANI | DAILY MAIL UK
Baca Juga:
Keajaiban Pisang: Mengatasi Kembung hingga Membuat Bahagia
Pentingnya Menyantap Buah dan Sayur Setiap Hari
Supaya Aman Bersantap KFC, Ketahui 4 Mitos Penting Ini!

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

22 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

42 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru. Foto: Canva
7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.