Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Shireen Sungkar Mengatasi Dua Kali Kena Baby Blues?

image-gnews
Shireen Sungkar dengan busana Gerai Al-fatih. instagram.com
Shireen Sungkar dengan busana Gerai Al-fatih. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baby blues adalah sindrom atau stres pascamelahirkan. Biasanya wanita yang mengalami baby blues akan merasa sedih, cemas, panik dan mudah marah. Hal ini terjadi pada banyak wanita tak terkecuali aktris sekaligus ibu muda, Shireen Sungkar.

Baca: Baby Blues Syndrome Membahayakan Ibu dan Bayi

Sindrom ini tak hanya ia rasakan pascamelahirkan putra pertamanya, Teuku Adam Al Fatih, tapi juga terjadi setelah putri keduanya, Cut Hawwa Medina Al Fatih lahir.

Shireen mengatakan dirinya pernah dilanda dilema. "Aku pernah baby blue blues, anak pertama dan kedua juga. Waktu Hawwa lahir, aku tahu kakaknya juga masih butuh aku," katanya saat ditemui di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017.

Pemeran Fitri dalam sinetron Cinta Fitri ini mengatakan butuh proses yang tak sebentar sampai akhirnya mentalnya kembali kuat. "Saat itu, kalau anak nangis aku juga ikutan nangis," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Shireen mengontrol emosi ketika sedang dengan anak memang susah-susah gampang. Namun, dengan terus belajar putri kedua Mark Sungkar dan Fanny Bauty ini akhirnya bisa mengendalikan emosinya.

Ditemui di tempat yang sama, psikolog anak Roslina Verauli juga sempat membahas tentang baby blues yang dialami ibu.

Menurutnya, disadari atau tidak, baby blues terjadi pada 70 sampai 80 persen wanita di dunia. "Normalnya, baby blues akan terjadi pada minggu kedua sampai keempat pascamelahirkan," katanya.

DINI TEJA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

13 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

30 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.


Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

52 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

Polresta Tangerang tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami balita berusia 4 tahun itu.


MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

54 hari lalu

Ilustrasi balita makan sendiri. http://drpatriciamd.com/
MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pemenuhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.


Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Seorang anak menerima vaksinasi polio selama kampanye anti-polio di pinggiran Jalalabad, Afghanistan, 1 Desember 2015. [REUTERS/Parwiz]
Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan


Balita di India Diserang Anjing Galak

24 Januari 2024

Ilustrasi anjing German Shepherd. Shutterstock
Balita di India Diserang Anjing Galak

Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.


Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

24 Januari 2024

Petugas dinas pemadam kebakaran melakukan evakuasi seekor ular King Kobra (Ophiophagus Hannah) saat ditemukan di kawasan permukiman warga Jakasampurna, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Temuan  King Kobra dengan panjang dua meter tersebut berawal dari laporan warga, selanjutnya ular diserahkan ke komunitas reptile. ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.


Kisah Berliku Evakuasi Warga Terkena Dampak Letusan Gunung Lewotobi NTT

9 Januari 2024

Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu 6 Januari 2024. Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Laki-Laki mencatat Gunung Lewotobi kembali erupsi pada Sabtu 6 Januari pagi dengan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat yang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1.000-1.500 meter di atas puncak kawah. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Kisah Berliku Evakuasi Warga Terkena Dampak Letusan Gunung Lewotobi NTT

Pos SAR Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT mengevakuasi warga terdampak.


Balita Korban Penganiayaan Pacar Tantenya Meninggal, Polisi Timbang Pasal Tambahan

16 Desember 2023

Ilustrasi
Balita Korban Penganiayaan Pacar Tantenya Meninggal, Polisi Timbang Pasal Tambahan

Tersangka pelaku penganiayaan terhadap balita di Kramat Jati, Jakarta Timur, terancam mendapat pasal tambahan tentang pembunuhan.