TEMPO.CO, Jakarta - Diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
Baca: Jitu Tangani Diare Akibat Keracunan
Dokter asal Amerika Dr Josh Axe, mengatakan, ada berbagai penyebab diare termasuk alergi makanan, infeksi, stres emosional, atau penyakit autoimun. "Diare adalah reaksi alami terhadap racun yang perlu dikeluarkan dari sistem pencernaan," kata Axe dalam laman pribadinya Draxe.com.
Axe menjelaskan, diare yang sudah kronis dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Berikut makanan yang harus dihindari, jika Anda mengalami diare:
-Susu konvensional
Susu olahan sulit dicerna dan bisa membuat diare lebih parah. Namun, susu mentah tinggi probiotik dapat mendukung fungsi usus.
Baca Juga:
-Lemak dan minyak
Terlalu banyak lemak dapat mengganggu perut sensitif Anda dan membuat diare kembali.
-Gula
Bakteri suka makan gula dan gula mengurangi fungsi sistem kekebalan tubuh.
-Kafein
Kafein bisa merangsang saluran pencernaan untuk meningkatkan diare.
-Alergen potensial
Diare dapat disebabkan oleh alergi makanan, penyebab umum meliputi perekat, kacang-kacangan, kerang, dan susu.
DRAXE.COM | AFRILIA SURYANIS