TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik nama Bambang menyelenggarakan buka puasa bersama di Kedai 54, Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Juni 2017. Acara bertajuk 'Buka Bersama Persaudaraan Bambang Sedunia' ini disebut sebagai forum kopi darat terbesar yang melibatkan pemilik nama Bambang di Jakarta. Tak pelak, siapa pun yang datang ke lokasi ini akan dipanggil dengan nama Bambang, tak peduli benar atau tidak.
Salah satu panitia, Bambang Asep, mengatakan forum ini bercita-cita menyatukan semua paguyuban bernama Bambang yang kini banyak beredar di media sosial. Ada Kumpulan Bambang alias Kumbang, Paguyuban Bambang Sedunia, ada juga Bambang Bambang. "Kalau perlu dalam beberapa tahun ke depan ada Kongres Bambang," ujar Bambang Asep pada Rabu, 21 Juni 2017.
Salah satu pemilik nama Bambang ialah Bambang Sulistomo, 67 tahun. Dia adalah putra Soetomo, pahlawan yang memimpin Revolusi Surabaya 1945. Bambang berbagi cerita bahwa dia keheranan karena masih ada nama Bambang pada generasi muda. "Bambang kan artinya satrai dari gunung, sementara sekarang sudah banyak gunung yang rusak," kata dia.
Bambang Sulistomo berharap paguyuban ini bisa terus berkembang. Bahkan, bila perlu ada pencatatan yang rapi pemilik nama Bambang seluruh Indonesia. "Biar kelihatan mana Bambang yang jadi profesor, ekonom, buronan, atau kini mendekam di penjara," ujarnya, lalu tergelak.
Peserta lain Yohanes Bambang Waskito mendukung ide Bambang Sulistomo itu. Menurut Yohanes Bambang, pemilik nama Bambang harus bisa memberikan kontribusi riil bagi masyarakat sekitar. "Syukur-syukur bisa mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono," kata pria asal Semarang ini.
RAYMUNDUS RIKANG