TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Inggris mengalokasikan dana lebih banyak untuk amal di kantor daripada pria. Demikian menurut jajak pendapat Charity Aid Foundation (CAF) yang mensurvei 1.079 orang di seluruh Inggris, yang dipublikasikan pada Senin, 3 Juli 2017.
Hasilnya, sekitar 66 persen perempuan memberikan uang untuk pengumpulan amal di tempat kerja. Sedangkan hanya 49 persen pria yang bersedia beramal.
Jajak pendapat yang dilakukan YouGov mengatakan hampir 60 persen pekerja di Inggris menghabiskan sekitar 46 pound sterling setahun untuk amal yang diminta di tempat kerja, baik yang dilakukan melalui penjualan kue, sumbangan langsung, atau dengan mensponsori seorang kolega.
"Permintaan sumbangan di kantor adalah bagian dari budaya tempat kerja. Jutaan dari kita akan mensponsori seorang rekan yang sedang mengumpulkan uang untuk tujuan yang baik, membeli kue, atau menaruh uang receh di kotak amal," kata Klara Kozlov, Kepala Klien Korporat CAF dalam sebuah pernyataan.
"Dari penelitian sebelumnya, kami tahu bahwa permohonan amal di tempat kerja bukan hanya cara bagus untuk mendukung tujuan baik, tapi juga benar-benar meningkatkan semangat," ujarnya.
Menurut CAF, pada 2016, warga Inggris total memberi 9,7 miliar pound sterling untuk badan amal.
ANTARA