Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terapi Bach Flower Untuk Menyeimbangkan Emosi Anak Autis

image-gnews
Seorang gadis berdiri dinding di ruang kelas terapi dan pusat pengembangan untuk anak-anak autis di Asosiasi untuk Autis Guatemala, Guatemala City (13/3). Pusat ini adalah satu-satunya di negara yang secara khusus melakukan program-program untuk anak-anak autis. REUTERS/Jorge Dan Lopez
Seorang gadis berdiri dinding di ruang kelas terapi dan pusat pengembangan untuk anak-anak autis di Asosiasi untuk Autis Guatemala, Guatemala City (13/3). Pusat ini adalah satu-satunya di negara yang secara khusus melakukan program-program untuk anak-anak autis. REUTERS/Jorge Dan Lopez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bach Flower Remedies, sistem penyembuhan emosi dari energi bunga, bisa jadi terapi pilihan untuk menyeimbangkan emosi anak berkebutuhan khusus termasuk autis.

Alva Paramitha, salah satu dari sembilan praktisi Bach Flower Remedies di Indonesia, menjelaskan bunga memiliki sumber energi yang paling tinggi di antara makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, bunga bisa memberi asupan energi untuk manusia.

 

Ada 38 jenis bunga yang dipakai untuk Bach Flower, semuanya tumbuh di Inggris. Setiap bunga bisa menyeimbangkan emosi yang berbeda, mulai dari rasa cemas, galau, kepercayaan diri hingga fokus. Setiap botol mengandung maksimal tujuh macam bunga.

 

"Bach Flower itu seperti teknik penyembuhan open layer, kupas bawang. Manusia punya emosi bertumpuk-tumpuk, yang diprioritaskan adalah emosi yang paling ingin diseimbangkan," kata Alva.

 

Pada kasus akut, ada juga praktisi yang memasukkan 10 bunga sekaligus dalam satu botol.

 

Alva yang juga memiliki klien bipolar dan skizofrenia itu menjelaskan cara pembuatan sari bunga tidaklah rumit.

 

"Cuma spring water, ditaruh di mangkuk kristal. Gunting kelopak bunga agar jatuh ke mangkuk, lalu jemur, kemudian airnya disuling."

 

Bila sedang musim gugur dan musim dingin di mana matahari tidak bersinar terik, air berisi kelopak bunga itu akan direbus, baru kemudian disuling dan dimasukkan ke dalam botol. Brandy atau cuka apel ditambahkan ke dalam botol sebagai zat pengawet alami.

 

Dalam setiap konsultasi, biasanya Alva akan memberikan sari bunga dalam botol 30 ml. Sari bunga itu bisa dikonsumsi selama tiga pekan, cukup teteskan ke air minum atau makanan.

 

"Tidak cuma air mineral, boleh apa saja, susu juga bisa," kata Alva yang mendapat sertifikasi untuk jadi praktisi Bach Flower di Inggris.

Bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang masih menjalani terapi agar bisa hidup bermasyarakat —misalnya terapi bicara dan sensory integrated— Bach Flower berfungsi jadi terapi pendamping. Bach Flower, kata Alva, membantu emosi anak menjadi lebih seimbang sehingga memudahkan proses terapi lain.

"Banyak terapis bilang proses terapinya lebih lancar dengan Bach Flower," kata dia.


Dari puluhan bunga, bunga Clematis biasanya jadi langganan untuk klien yang terdiri dari anak berkebutuhan khusus. 


"Bunga Clematis membuat anak hiperaktif jadi lebih here and now. Sekitar 80 persen anak berkebutuhan khusus butuh Clematis," ungkap dia.


Bunga Cherry Plum punya khasiat membuat orang impulsif yang punya kencenderungan menyakiti diri sendiri jadi bisa lebih menahan diri. 


Anak yang punya sindrom asperger yang harus mengikuti pola tertentu —bila ada perubahan akan muncul tantrum— bisa diberi sari bunga Rock Water agar bisa lebih menerima perubahan.


 

Alva yang membuka praktik di Rawamangun dan Pulomas mengungkapkan biaya konsultasi beserta sebotol sari bunga berkisar Rp650.000 -Rp750.000. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah tiga pekan, klien disarankan untuk mengobservasi perilakunya. Bila emosi yang dianggap jadi masalah sudah teratasi, maka terapi tak perlu dilanjutkan. 


Namun, pada anak berkebutuhan khusus biasanya efek baru terlihat setelah beberapa kali konsultasi.


"Butuh 4-5 kali treatment untuk bisa stabil dan mungkin tiap konsultasi bunganya akan berbeda-beda,” kata dia.

Bach Flower Remedies dikembangkan oleh dokter ortodoks, ahli bakteriologi dan patologi bernama Edward Bach di Inggris pada 1930-an.


ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

14 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

14 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

16 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

16 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

30 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

55 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

5 Desember 2023

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari