TEMPO.CO, Jakarta - Musim panas, waktunya para penggemar olahraga dalam ruang melakukan migrasi. Bagi Anda yang selama ini lebih memilih berolahraga di atas treadmill sambil menonton televisi di ruang tamu rumah atau di dalam sasana, kini saatnya mencoba menikmati olahraga luar ruang gratis, lari. Dan ini yang harus Anda lakukan jika ingin mencoba berlari di siang hari tanpa merasa kepanasan.
Precooling
Untuk mengatasi sengatan sinar matahari saat berlari di siang hari, jaga suhu tubuh agar tetap stabil. Hal tersebut dapat dilakukan dari dalam maupun luar, misalnya menghindari minuman panas atau membawa handuk yang sebelumnya sudah direndam selama beberapa saat di dalam air diingin pada bagian kepala dan leher.
Keduanya sama-sama bermanfaat untuk menjaga thermoregulation (proses untuk mempertahakan suhu internal dalam keadaan tertentu) alami tubuh. Dengan kata lain, hal tersebut dapat menghilangkan panas lebih efisien.
Heat acclimation
Tubuh kita mengetahui apa yang baik dan buruk untuk kesehatan tubuh dibanding kita sendiri. Itu sebabnya, tubuh sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Adaptasi tubuh saat cuaca terik disebut heat acclimation. Selain membantu Anda menghasilkan lebih banyak keringat, acclimation tersebut menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak sodium melalui keringat.
“Salah satu manfaat dari heat acclimation adalah meningkatkan volume plasma di dalam darah, dengan kata lain jantung berdetak sama dengan melakukan beberapa latihan,” ujar Dr. Carl James melalui NCBI, U.S. National Library of Medicine.
James merekomendasikan untuk berendam dengan air hangat (37,7 derajat Celcius) selama 30 hingga 40 menit setelah melakukan lari selama satu setengah jam.
Kualitas bukan kuantitas
Pelari yang baik tahu cara mengatur pola lari agar hasilnya lebih maksimal. Di bawah terik matahari, tubuh bekerja lebih keras untuk menyesuaikan suhu internal dengan suhu eksternal. Dengan kata lain, jantung akan berdetak lebih cepat dan sodium akan lebih banyak dilepas (dikeluarkan) melalui keringat.
“Kebanyakan orang berpikir bahwa untuk dapat membentuk tubuhnya mereka harus lari lebih jauh lagi, kenyataannya mereka hanya akan kepanasan dan dehidrasi. Sebelum keluar rumah Anda harus menanamkan pola pikir, ‘Aku akan fokus pada usaha bukan hasil.’ Anda harus berlari sesuai dengan waktu lari yang biasa Anda lakukan, lakukan perlahan, jangan termakan ego,” jelas Roberto Mandje, mantan pelari Olympic yang saat ini menjadi pelatih bagi New York Road Runners.
Suplai air
Musim panas ini merupakan waktu yang tepat bagi para pelari untuk mengganti air mineral dengan minuman yang mengandung senyawa sodium tinggi. Semakin banyak keringat yang Anda hasilkan, semakin tinggi risiko terserang kram. Hal tersebut tentu dapat dihindari dengan cara mengganti elektrolit dalam tubuh sehingga otot dapat berkontraksi dan bekerja secara perlahan.
“Setiap orang tentu mengalami hal berbeda, kuncinya dengarkan tubuh Anda dan Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan,” tutup James.
MEN’S JOURNAL | ESKANISA RAMADIANI