Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lakukan Kebiasaan Ini Sejak Usia 20-an Agar Tak Gampang Pikun

image-gnews
Ilustrasi wanita lupa. shutterstock.com
Ilustrasi wanita lupa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - JDi usia 20-an, para ilmuwan asal Chicago menyarankan Anda untuk menjaga kesehatan jantung. Mengapa demikian? Ilmuwan dari Chicago menguji sedikitnya 518 orang remaja berusia 20-an selama tiga dekade dan menemukan mereka yang menjaga kesehatan jantungnya di usia muda memiliki daya ingat lebih kuat di usia 40-an.

Baca: Waspada, Jam Kerja Terlalu Panjang Bahaya untuk Jantung

Kebanyakan para remaja berusia 20-an tidak begitu peduli terhadap kesehatan jantungnya, maupun tekanan darah atau kolesterol. Namun, penelitian terbaru memperingati mereka untuk menjaga kesehatannya sejak dini guna mencegah pikun dikemudian hari.

Ilmuwan yang melakukan tes kepada lebih dari 500 orang remaja selama tiga dekade, memonitor kerja otak dan jantungnya menemukan bahwa remaja yang menjalankan diet rendah lemak, olahraga beberapa kali dalam seminggu, berhenti merokok dan membatasi pengonsumsian gula menunjukkan gejala penurunan kerja otak lebih kecil di usia 40-an dibanding dengan mereka yang tidak sama sekali menjalankan diet, olah raga dan merokok.

“Dari tes tersebut kami menemukan hasil bahwa mereka yang rutin berolahraga dan menjaga asupan makanannya memiliki jantung yang sehat,” ujar Dr Michael Bancks dari Northwestern Universirty Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat.

Dr Bancks menjelaskan, The American Heart Association  memberikan tips tujuh langkah mudah yang dapat diikuti oleh semua oleh untuk meningkatkan kesehatan jantungnya. Cara tersebut diberi nama Life’s Simple 7.

Tes yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa mereka yang mendapat skor paling tinggi saat menjalani tes berdasarkan tips dari The American Heart Association  tersebut juga mendapat skor tertinggi saat di tes kemampuan otaknya. "Yang ingin kami sampaikan, dengan menjaga kesehatan jantung berdasarkan tips yang diberikan oleh The American Heart Association, kerja otak pun semakin maksimal," kata Bancks.

Adapun tujuh tips menjaga kesehatan jantung yang diberikan oleh The American Heart Association meliputi menjaga tekanan darah, mengontrol kolesterol, mengurangi konsumsi gula, aktif bergerak, menjaga asupan makanan, mengurangi berat badan dan berhenti merokok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam tes tersebut, para peneliti mengajak 518 orang partisipan dengan rata-rata usia 51 tahun yang telah dimonitor selama 30 tahun belakangan. Partisipan disaring berdasarkan tinggi, berat badan, tekanan darah, kolesterol, kadar gula dalam darah dan pertanyaan seputar diet serta olahraga yang dilakukan olehnya. Mereka juga diminta untuk mengikuti tes setiap dua hingga lima tahun. Selama itu pula, kerja otak mereka dipindai.

Skor yang diberikan oleh para peneliti didasari pada seberapa baik mereka mengikuti tujuh tips untuk menjaga kesehatan jantung yang diberikan oleh The American Heart Association. Skor total yang diberikan berkisar antara 0 hingga 14.

Skor 0 hingga 7 diberikan kepada mereka yang kurang patuh, 8 hingga 11 mereka yang patuh mengikuti tips namun sesekali tidak melakukannya dan 12 hingga 14 merupakan skor ideal. Studi awal menunjukkan 5 persen dari partisipan tergolong ke dalam yang tidak patuh, sementara 62 persen berada pada kategori cukup patuh dan hanya 33 persen yang ideal. Di tahun ke 25, 26 persen partisipan tidak patuh, 58 persen cukup patuh dan hanya 16 persen yang patuh sepenuhnya.

Pada awal pelaksanaan tes, para peneliti menemukan bahwa mereka dengan nilai kesehatan jantung cukup tinggi memiliki volume otak rata-rata yang juga lebih tinggi dari total presentase volume otak di usia menengah.

“Penemuan ini tentu sangat menarik, pasalnya semua orang ditantang untuk dapat menjaga kesehatan jantungnya sejak dini agar dapat terus hidup sehat di kemudian hari. Dengan kata lain, jantung yang sehat berdampak pada fungsi otak di kemudian hari, namun dibutuhkan studi lain untuk mengonfirmasi teori ini,” jelas Dr Bancks.

DAILY MAIL UK | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru