TEMPO.CO, Jakarta - JDi usia 20-an, para ilmuwan asal Chicago menyarankan Anda untuk menjaga kesehatan jantung. Mengapa demikian? Ilmuwan dari Chicago menguji sedikitnya 518 orang remaja berusia 20-an selama tiga dekade dan menemukan mereka yang menjaga kesehatan jantungnya di usia muda memiliki daya ingat lebih kuat di usia 40-an.
Baca: Waspada, Jam Kerja Terlalu Panjang Bahaya untuk Jantung
Kebanyakan para remaja berusia 20-an tidak begitu peduli terhadap kesehatan jantungnya, maupun tekanan darah atau kolesterol. Namun, penelitian terbaru memperingati mereka untuk menjaga kesehatannya sejak dini guna mencegah pikun dikemudian hari.
Ilmuwan yang melakukan tes kepada lebih dari 500 orang remaja selama tiga dekade, memonitor kerja otak dan jantungnya menemukan bahwa remaja yang menjalankan diet rendah lemak, olahraga beberapa kali dalam seminggu, berhenti merokok dan membatasi pengonsumsian gula menunjukkan gejala penurunan kerja otak lebih kecil di usia 40-an dibanding dengan mereka yang tidak sama sekali menjalankan diet, olah raga dan merokok.
“Dari tes tersebut kami menemukan hasil bahwa mereka yang rutin berolahraga dan menjaga asupan makanannya memiliki jantung yang sehat,” ujar Dr Michael Bancks dari Northwestern Universirty Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat.
Dr Bancks menjelaskan, The American Heart Association memberikan tips tujuh langkah mudah yang dapat diikuti oleh semua oleh untuk meningkatkan kesehatan jantungnya. Cara tersebut diberi nama Life’s Simple 7.
Tes yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa mereka yang mendapat skor paling tinggi saat menjalani tes berdasarkan tips dari The American Heart Association tersebut juga mendapat skor tertinggi saat di tes kemampuan otaknya. "Yang ingin kami sampaikan, dengan menjaga kesehatan jantung berdasarkan tips yang diberikan oleh The American Heart Association, kerja otak pun semakin maksimal," kata Bancks.
Adapun tujuh tips menjaga kesehatan jantung yang diberikan oleh The American Heart Association meliputi menjaga tekanan darah, mengontrol kolesterol, mengurangi konsumsi gula, aktif bergerak, menjaga asupan makanan, mengurangi berat badan dan berhenti merokok.
Dalam tes tersebut, para peneliti mengajak 518 orang partisipan dengan rata-rata usia 51 tahun yang telah dimonitor selama 30 tahun belakangan. Partisipan disaring berdasarkan tinggi, berat badan, tekanan darah, kolesterol, kadar gula dalam darah dan pertanyaan seputar diet serta olahraga yang dilakukan olehnya. Mereka juga diminta untuk mengikuti tes setiap dua hingga lima tahun. Selama itu pula, kerja otak mereka dipindai.
Skor yang diberikan oleh para peneliti didasari pada seberapa baik mereka mengikuti tujuh tips untuk menjaga kesehatan jantung yang diberikan oleh The American Heart Association. Skor total yang diberikan berkisar antara 0 hingga 14.
Skor 0 hingga 7 diberikan kepada mereka yang kurang patuh, 8 hingga 11 mereka yang patuh mengikuti tips namun sesekali tidak melakukannya dan 12 hingga 14 merupakan skor ideal. Studi awal menunjukkan 5 persen dari partisipan tergolong ke dalam yang tidak patuh, sementara 62 persen berada pada kategori cukup patuh dan hanya 33 persen yang ideal. Di tahun ke 25, 26 persen partisipan tidak patuh, 58 persen cukup patuh dan hanya 16 persen yang patuh sepenuhnya.
Pada awal pelaksanaan tes, para peneliti menemukan bahwa mereka dengan nilai kesehatan jantung cukup tinggi memiliki volume otak rata-rata yang juga lebih tinggi dari total presentase volume otak di usia menengah.
“Penemuan ini tentu sangat menarik, pasalnya semua orang ditantang untuk dapat menjaga kesehatan jantungnya sejak dini agar dapat terus hidup sehat di kemudian hari. Dengan kata lain, jantung yang sehat berdampak pada fungsi otak di kemudian hari, namun dibutuhkan studi lain untuk mengonfirmasi teori ini,” jelas Dr Bancks.
DAILY MAIL UK | ESKANISA RAMADIANI