Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Riset: Orang yang Hobi Menyanyi Tak Gampang Sakit

image-gnews
Ilustrasi orang bernyanyi. shutterstock.com
Ilustrasi orang bernyanyi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyanyi sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental terlepas dari bagus atau tidaknya Anda menyanyi. Bahkan para ahli menganjurkan untuk menjadikan aktivitas menyanyi sebagai obat. Penyakit yang gejalanya bisa diredam dengan menyanyi antara lain depresi dan Penyakit Parkinson.

Baca: Menikmati Tua dengan Gembira

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Sidney De Haan Research Centre for Arts and Health, Canterbury Christ Church University dan dipublikasikan pada Juni lalu, seperti yang dilansir dalam Country Living, mengatakan bahwa penderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau penyakit yang berhubungan dengan masalah pernapasan dianjurkan untuk menyanyi.

Partisipan yang mengidap COPD merasa kesulitan dalam melakukan tugas harian mereka seperti berbelanja, mencegat bus, menaikki tangga dan lain sebagainya. Setelah melakukan beberapa sesi latihan pernapasan dan menyanyi, mereka merasa lebih baik karena gejala penyakit mereka berkurang.

Bagi penderita COPD, menyanyi tidak hanya menyenangkan tapi juga dapat menghilangkan perasaan cemas, depresi, dan isolasi sosial. Menyanyi bisa melatih paru-paru Anda. Professor Clift dalam penelitiannya menemukan bahwa 60 persen partisipan merasa lebih gembira setelah mereka rutin latihan menyanyi. Professor Clift menganjurkan agar menyanyi berkelompok diresepkan dokter-dokter di rumah sakit.

Di Swedia, peneliti menyebutkan bahwa menyanyi dapat meningkatkan level oksigen dalam darah dan menstimulasi tubuh untuk mengeluarkan hormon seperti oxytocin. Bagi para lanjut usia, yang biasa terisolasi di rumah, manfaat menyanyi dengan paduan suara sangat terasa. Penelitian di Amerika menilai permainan kreatif yang dilakukan lansia berusia 65 tahun ke atas dan hasilnya adalah menyanyi dengan grup paduan suara membuat para orang tua tersebut:

1. memiliki tingkat kesehatan fisik yang lebih tinggi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Jarang ke dokter

3. Jarang minum obat

4. Merasa baik secara moral

5. Jauh dari rasa kesepian

Oleh karena itu, kelompok paduan suara di panti lanjut usia di AS berkolaborasi dengan berbagai organisasi untuk menyelenggarakan acara musik dimana paduan suara bisa tampil. Semoga di Indonesia, kelompok paduan suara semakin banyak ya?

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

15 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.