Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catat! Pola Makan Sesuai Usia, dari 20-an hingga 70-an Tahun

image-gnews
Ilustrasi perempuan sedang pilah pilih makanan. shutterstock.com
Ilustrasi perempuan sedang pilah pilih makanan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan bertambahnya usia, kebiasaan makan dan aktivitas yang dilakukan akan mengalami perubahan. Begitu pula dengan kebutuhan nutrisi. Masing-masing nutrisi yang masuk ke dalam tubuh memiliki fungsi berbeda.

Baca: Meniru Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat Para Biksu  

Cassandra Barns, ahli gizi dari London, Inggris, menjelaskan dampak nutrisi bagi tubuh berdasarkan usia. Berikut rencana eksklusif yang ditawarkan Barns kepada Anda mengenai jumlah kalori dan tipe nutrisi apa saja yang Anda butuhkan sesuai dengan usia Anda saat ini.

Usia 20-an
Tingkatkan kalori
Usia 20-an merupakan usia aktif seseorang melakukan banyak hal. Di usia 20, metabolisme tubuh berada pada puncak kejayaan. Anda tentu dapat menyantap apapun yang Anda inginkan. Meski demikian, pastikan kalori yang masuk ke dalam tubuh berasal dari makanan bernutrisi tinggi, mulai dari gandum utuh, sayur, buah, ikan dan telur. Jangan tergiur dengan makanan olahan. “Makanan tersebut tidak bernutrisi dan hanya akan menimbulkan penyakit di kemudian hari,” ujar Barns.

Perbanyak konsumsi vitamin B
Di samping kalori, agar lebih aktif bergerak, Anda juga butuh asupan vitamin B yang mengandung nutrisi penting untuk mengubah kalori menjadi energi.

Konsumsi zat besi agar terhindar dari jerawat
Di usia 20-an, remaja kerap mengalami masalah dengan kulit wajahnya. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti labu, wijen, tiram secara rutin mampu menangkal timbulnya jerawat.

Usia 30-an
Kesuburan
Jika pada usia 30-an Anda belum juga dikarunia buah hati dan masih berusaha, penting untuk memikirkan kesuburan. Usia 30 merupakan saat yang tepat untuk menghentikan semua kebiasaan buruk, mulai dari merokok, begadang dan minum-minuman beralkohol . Hal tersebut berlaku bagi laki-laki dan perempuan.

Hindari stres
Tekanan hidup di usia 30 mulai terasa. Beban pekerjaan mulai terasa berat, belum lagi anak dan pasangan yang harus diperhatikan dan masih banyak hal lain yang tidak dapat dihindari meski hanya sekejap mata. Waktu-waktu luang yang biasanya dinikmati di usia 20-an perlahan menghilang. Untuk menjaga agar tidak mudah stres, seimbangkan kadar gula dalam darah dengan perbanyak protein dan mengurangi pengonsumsian makanan cepat saji. Jangan lupa untuk meminum vitamin B secara rutin.

Perbanyak buah dan sayur
Usia 30 merupakan waktu dimana tanda-tanda penuaan mulai tampak. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak senyawa antioksidan dan anti-ageing. Terdengar klise, namun, mengonsumsi buah dan sayur beragam warna merupakan langkah ideal untuk mendapatkan antioksidan yang dibutuhkan tubuh.

Usia 40-an
Perbanyak konsumsi magnesium
Di usia 40-an, masalah yang timbul akan semakin beragam, tekanan pun akan semakin berat. Keluarga, pasangan dan karier tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda. Hormon pun mulai mengalami perubahan, dimana perempuan akan menghadapi menopause dan laki-laki menghadapi andropause.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk mengonsumsi banyak magnesium. Magnesium merupakan senyawa penting yang dapat membantu relaksasi otot agar mudah terlelap sekaligus memperlancar regulasi hormon. Konsumsi sayuran hijau, bawang putih, bawang bombay, brokoli, kale, kembang kol atau suplemen untuk mencukupi kebutuhan magnesium harian.

Usia 50-an
Perhatikan mata dan kesehatan jantung
Usia 50 merupakan masa dimana penglihatan mulai terganggu. Penglihatan tidak lagi sejelas saat berusia 20 tahun. Untuk mencegah hal tersebut, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan lutein – pigmen (zat warna) kuning yang terdapat pada macula mata dan berfungsi untuk melindungi mata. Adapun makanan yang mengandung lutein tinggi, antara lain bayam, kale, brokoli, paprika kuning, labu dan kuning telur.

Bagaimana dengan jantung? Batasi konsumsi garam dan perbanyak konsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan serat dan antioksidan harian.

Usia 60-an
Vitamin D dan kalsium
Memasuki usia 60-an, baik laki-laki maupun perempuan mulai mengalami pengeroposan tulang. Kalsium dan vitamin D amat sangat dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang di usia lanjut. Kalsium dapat Anda peroleh dengan sangat mudah dengan mengonsumsi susu, sayuran hijau, kacang dan biji-bijian serta diimbangi dengan aktivitas fisik, seperti jalan, lari santai atau bersepeda untuk menghindari Anda dari duduk atau bermalas-malasan.

Lindungi saraf dengan vitamin B12
Di usia 60-an, orang tua cenderung kekurangan asupan vitamin B12, padahal vitamin B12 sangat penting untuk kerja saraf, otak sekaligus membentuk sel darah merah untuk melancarkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. Minyak ikan dan daging merah merupakan bahan alami yang mengandung vitamin B12 dan dapat Anda konsumsi secara rutin.

Simak: Ini Kesalahan Pola Makan Pasca Puasa

Usia 70-an
Semakin menua, kekuatan otot semakin berkurang sehingga menyebabkan pergerakan terganggu hingga pola makan pun harus diperhatikan. Aktif bergerak dengan berjalan, bersepeda atau aktivitas lain yang Anda senangi. Aktivitas sekecil apapun dapat meningkatkan kekuatan otot. Minyak ikan dan suplemen yang mengandung curcuma merupakan makanan ideal untuk mencegah inflamasi dan menjaga otot agar tetap fleksibel.

DAILY MAIL UK | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

24 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

39 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

45 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

51 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

56 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?