Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

image-gnews
Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ingin memaksimalkan kerja otak? Jawabannya mungkin ada di dalam piring Anda. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mengemukakan bahwa lansia yang mengonsumsi lebih banyak lutein -yang banyak terkandung dalam buah alpukat-menunjukkan respon otak yang serupa dengan mereka yang berusia lebih muda.

Baca: Jika Si Kecil Kekurangan Nutrisi di Masa Pertumbuhannya

Sebanyak 60 orang berusia 25 hingga 45 tahun direkrut oleh para peneliti untuk diukur kadar lutein  di tubuhnya. Lutein merupakan nutrisi yang ditemukan dalam buah dan sayur berwarna hijau. Selain alpukat, lutein juga ditemukan di bayam, kale,  dan telur.  Aktivitas otak dan respon neuron mereka saat mengerjakan sebuah tugas berat, juga ikut dipantau.

Hasil temuannya?
“Lansia yang memiliki lutein lebih banyak di dalam tubuhnya menunjukkan respon saraf yang sama dengan partisipan berusia lebih muda yang kadar lutein dalam tubuhnya lebih rendah,” jelas Anne Walk, Ph.D., dari tim peneliti.

Tampaknya, lutein memegang peranan penting dalam kerja otak. Mereka yang memiliki lutein lebih tinggi di dalam tubuhnya mampu untuk menyerap banyak informasi sehingga dapat menyelesaikan tugasnya dengan maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi tersebut tidak merinci bagaimana nutrisi (lutein) dapat membantu, namun studi yang dilakukan sebelumnya mampu menunjukkan bahwa lutein memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat meningkatka fungsi otak.

Dua catatan penting adalah studi tersebut tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat. Dengan kata lain kita tidak yakin apakah kadar lutein memegang peranan penting untuk meningkatkan kerja otak atau tidak. Dan yang kedua, studi tersebut didanai oleh Haas Avocado Board – produsen alpukat, yang tentu saja merupakan sumber lutein cukup besar.

Meski demikian, studi tersebut telah ditinjau dan hasilnya cukup menarik. Namun, sebelum menarik kesimpulan, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan. Saat ini tim peneliti tengah melakukan percobaan untuk melihat apakah peningkatan jumlah lutein pada orang yang sedang diet dapat meningkatkan kinerja kognitif atau tidak.

MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.


Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.


Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.


BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.


Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Ilustrasi buah Mangga. ANTARA/Moch Asim
Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.


Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Ilustrasi cabai. TEMPO/Tony Hartawan
Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.


Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meninjau mobil laboratorium keliling milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan di halaman Balai Kota, Jakarta, 1 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana
Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.


Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Ilustrasi buncis. shutterstock.com
Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"


Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Bir di toko minuman dan merchandise di Waterloo, Belgia. TEMPO/Nurdin Kalim
Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es


Kandungan Gizi pada Ubi Ungu Ungguli Beras  

5 September 2016

Ubi Ungu. kaskus.co.id
Kandungan Gizi pada Ubi Ungu Ungguli Beras  

Guru besar gizi masyarakat dari IPB, Prof Ali Khomsan, mengatakan ubi ungu memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai bahan makanan pokok.