TEMPO.CO, Jakarta - Ingin memaksimalkan kerja otak? Jawabannya mungkin ada di dalam piring Anda. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mengemukakan bahwa lansia yang mengonsumsi lebih banyak lutein -yang banyak terkandung dalam buah alpukat-menunjukkan respon otak yang serupa dengan mereka yang berusia lebih muda.
Baca: Jika Si Kecil Kekurangan Nutrisi di Masa Pertumbuhannya
Sebanyak 60 orang berusia 25 hingga 45 tahun direkrut oleh para peneliti untuk diukur kadar lutein di tubuhnya. Lutein merupakan nutrisi yang ditemukan dalam buah dan sayur berwarna hijau. Selain alpukat, lutein juga ditemukan di bayam, kale, dan telur. Aktivitas otak dan respon neuron mereka saat mengerjakan sebuah tugas berat, juga ikut dipantau.
Hasil temuannya?
“Lansia yang memiliki lutein lebih banyak di dalam tubuhnya menunjukkan respon saraf yang sama dengan partisipan berusia lebih muda yang kadar lutein dalam tubuhnya lebih rendah,” jelas Anne Walk, Ph.D., dari tim peneliti.
Tampaknya, lutein memegang peranan penting dalam kerja otak. Mereka yang memiliki lutein lebih tinggi di dalam tubuhnya mampu untuk menyerap banyak informasi sehingga dapat menyelesaikan tugasnya dengan maksimal.
Baca Juga:
Studi tersebut tidak merinci bagaimana nutrisi (lutein) dapat membantu, namun studi yang dilakukan sebelumnya mampu menunjukkan bahwa lutein memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat meningkatka fungsi otak.
Dua catatan penting adalah studi tersebut tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat. Dengan kata lain kita tidak yakin apakah kadar lutein memegang peranan penting untuk meningkatkan kerja otak atau tidak. Dan yang kedua, studi tersebut didanai oleh Haas Avocado Board – produsen alpukat, yang tentu saja merupakan sumber lutein cukup besar.
Meski demikian, studi tersebut telah ditinjau dan hasilnya cukup menarik. Namun, sebelum menarik kesimpulan, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan. Saat ini tim peneliti tengah melakukan percobaan untuk melihat apakah peningkatan jumlah lutein pada orang yang sedang diet dapat meningkatkan kinerja kognitif atau tidak.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI