Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Liur Dapat Membantu Menyembuhkan Luka

image-gnews
Seorang warga menggoleskan kunyit ke temannya yang luka terkena daun pandan berduri usai Ritual Mekare atau perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, 24 Juni 2016. Kunyit digunakan warga setempat untuk menyembuhkan luka akibat terkena goresan saat mengikuti ritual perang pandan. TEMPO/Johannes P Christo
Seorang warga menggoleskan kunyit ke temannya yang luka terkena daun pandan berduri usai Ritual Mekare atau perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, 24 Juni 2016. Kunyit digunakan warga setempat untuk menyembuhkan luka akibat terkena goresan saat mengikuti ritual perang pandan. TEMPO/Johannes P Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menemukan bukti bahwa air liur memiliki senyawa yang dapat mempercapat penyembuhan luka, yakni  protein histatin-1. Protein ini  ditemukan dalam air liur dan berfungsi untuk  meningkatkan pembentukan pembuluh darah.

Baca: Hasil Riset: Memelihara Anjing Bikin Lansia Makin Sehat

Peneliti yang sama yang mengatakan bahwa temuan tersebut dapat digunakan
sebagai pengobatan penyakit lain. Peneliti dari Chili mengungkapkan bahwa saliva atau air liur sebenarnya dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

profesor Vicente Torres, dari  University of Chili, mengatakan bahwa temuan-temuan ini merupakan langkah alternatif untuk memahami bagaimana mulut dapat menyembuhkan luka pada kulit. "Kami percaya bahwa studi yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai media pendekatan untuk memanfaatkan mulut sebagai penyembuh luka dan jaringan," katanya.

Profesor Torres dan rekan satu timnya  berhasil membuat terobosan yang menakjubkan, dimana mulut dapat mempercepat sekaligus menyembuhkan luka.
Para peneliti menguji efek histatin-1 pada pembuluh darah baru, proses tersebut dikenal sebagai angiogenesis.

Molekul histatin-1 mendorong angiogenesis, sekaligus meningkatkan kontak dan perpindahan antar sel. Tim yang dipimpin oleh Profesor Torres  tersebut melakukan eksperimen pada embrio ayam dan kulit manusia serta sel pembuluh darah. 

Menggunakan tiga model berbeda tersebut, sample (contoh) histatin-1 dan air liur diperoleh dari donor sehat untuk meningkatkan pembentukan pembuluh darah. Para peneliti memulainya dengan menggunakan molekul-molekul tersebut untuk menghasilkan bahan dan implant guna membantu penyembuhan luka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saliva (air liur) merupakan faktor utama yang berkontribusi sangat tinggi dalam proses penyembuhan luka. Tidak hanya berkontribusi dalam bentuk fisik saja, namun kehadiran peptide dalam air liur, seperti histatin diketahui mendorong perpindahan sel kulit mulut yang diuji di laboraturium hewan.

Histatin-1 merupakan peptide antimikroba, yang banyak ditemukan dalam air liur manusia, mendorong kontak sel kulit dan menyebarkannya (memindahkan) sel dalam luka yang diuji.  Selain histatin-1, yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka adalah angiogenesis,” jelas Profesor Torres.

Studi yang dipublikasikan dalam The Federation of America Societies for Experimental Biology Journal, mengungkapkan bahwa histatin-1 yang ditemukan dalam air liur dapat menyembuhkan luka dengan cara meningkatkan pembentukan pembuluh darah.

Dr Thoru Pederson, editor jurnal tersebut yang berasal dari University of Massachusetts Medical School, mengatakan,"Hasil penelitian  tersebut menjadi alternatif pengobatan di kemudian hari. Studi tersebut dikaitkan dengab perilaku binatang, atau binatang yang kerap menjilat lukanya sendiri.'

DAILYMAIL UK | ESKANISA RAMADIANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru