Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Jenis Cokelat yang Baik untuk Kesehatan

image-gnews
srbijanet.rs
srbijanet.rs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah cokelat menyehatkan? Jika benar menyehatkan, dapatkan kita makan sebanyak yang kita inginkan? Meski “clean eating”  mulai digandrungi oleh banyak penduduk di negara maju, sepertinya penduduk di Inggris tidak dapat beralih dari diet dan olahraga.

Baca: Cokelat Bisa Memperbaiki Fungsi Otak, Ini Buktinya

Clean eating sendiri sebenarnya gaya hidup, bukan diet. Jika berat badan seseorang sudah turun secara signifikan, diet yang dilakukan otomatis berhenti, namun tidak demikian dengan clean eating. Clean eating akan tetap dilakukan. Clean eating mengharuskan seseorang mengonsumsi makanan alami dengan proses pengolahan (masak) sehat, seperti kukus, rebus atau panggang dengan sedikit garam, gula dan minyak.

Setiap hari, selalu ada produk “sehat” baru yang diperkenalkan. Tidak sedikit orang yang merasa penasaran dan akhirnya tergiur untuk membeli. Padahal, harga yang dibanderol tidaklah murah. Makanan tinggi protein, makanan bebas gluten, makanan bebas gula, makanan dengan bahan-bahan alami dan lainnya, label tersebut memang ditujukan agar konsumen beranggapan bahwa dirinya sudah memilih makanan yang tepat dan sehat. Salah satunya adalah cokelat.

Penemuan terakhir yang dilakukan oleh Mintel menunjukkan bahwa 37 persen orang tertarik pada jenis cokelat yang menggunakan bahan-bahan alami, 35 persen memilih cokelat rendah gula dan 27 persen lainnya menjatuhkan pilihan pada cokelat bebas pemanis buatan.

Kebanyakan produsen cokelat mengklaim bahwa produknya menggunakan bahan-bahan alami, bebas gluten bahkan bebas pemanis buatan.  Untuk menutupi kebohongan mereka mengenai bahan cokelat yang seharusnya digunakan dalam pembuatan cokelat klasik – sebut saja susu, gula, cocoa butter, massa cocoa dan minyak sayur – dimana dikategorikan sebagai cokelat “sehat” terbuat dari bubuk kakao, cacao butter dan kakao murni, biasanya diberi pemanis berupa kurma atau nektar agave.

Sementara itu, banyak food blogger yang mengklaim bahwa raw chocolate dimana biji cokelatnya diolah dengan suhu di bawah 42 derajat Celcius, kaya akan vitamin dan mineral, termasuk magnesium, zat besi, flavonoids, fosfor dan kalsium, serta kaya akan antioksidan. Raw chocolate digembar-gemborkan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan energi bahkan melindungi kulit dari bahaya sinar UV.

Meski demikian, raw chocolate dapat membuat ketagihan, sebab tinggi akan kafein (biji kalao tidak dipanggang yang digunakan sebagai bahan utama raw chocolate mengandung kafein setara dengan biji kopi), beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa raw chocolate beracun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhirnya, gula ya tetap gula, terlepas dari gula palem atau gula putih. Nichola Whitehead asal Inggris, ahli nutrisi percaya bahwa seharusnya konsumen tidak dibutakan dengan bahan-bahan yang terdengar sehat seperti nektar agave atau gula tebu organik.  

Dark chocolate dengan 75 persen kokoa murni lebih banyak mengandung manfat dibanding cokelat susu yang sarat akan gula.  “Semakin tinggi presentase kokoa, maka semakin tinggi pula kandungan antioksidan. Dengan kata lain, semakin sedikit gula yang akan ditambahkan ke dalamnya,” ujar Whitehead.

Ahli nutrisi lain, Rhiannon Lambert setuju dengan apa yang diutarakan oleh Whitehead. Dirinya berkata, “Saya sendiri tidak begitu paham dengan cokelat tidak sehat dan sehat. Mungkin akan lebih tepat jika dikategorikan berdasarkan kualitas, yang rendah gula dan tinggi kandungan kakaonya.”

“Ya, cokelat yang kandungan kakaonya lebih tinggi tentu lebih bernutrisi, sebab mengandung banyak magnesium. Namun, pengonsumsiannya tidak boleh berlebihan. Jangan menyamakan cokelat seperti semangkuk bayam,” ujar ahli nutrisi lain bernama Amanda Hamilton.

Terakhir, Whitehead menyimpulkan, “Tidak berlebihan bukan berarti kurang, itulah mottoku… bahkan untuk cokelat sekalipun yang terlihat sehat!”

INDEPENDENT UK | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

18 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

23 hari lalu

Hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif menghiasi kawasan di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?


Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

55 hari lalu

Biji cokelat. REUTERS/Samsul Said
Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Peneliti BRIN dan warga Desa Nglanggeran, Yogyakarta, mengembangkan coklat yang aman untuk penderita diabetes.


Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

13 Februari 2024

Ilustrasi boneka beruang Valentine. shutterstock.com
Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

Di Wales, pasangan merayakan Hari Valentine dengan saling tukar sendok kayu berukir, yang dikenal sebagai sendok cinta. Bagaimana dengan negara lain?


Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

15 Januari 2024

Ilustrasi keju. Shutterstock
Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

Migrain merupakan masalah kompleks dan penyebab utamanya belum diketahui pasti. Berikut lima makanan dan minuman yang paling umum penyebab migrain.


Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

12 Januari 2024

Cokelat putih/Wikipedia
Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

Banyak yang ragu apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat. Apakah rasanya seperti cokelat, kegunaan dan nilai gizinya? Simak penjelasan berikut.


3 Resep Pisang Bolen

22 Desember 2023

Pisang Bolen. shutterstock.com
3 Resep Pisang Bolen

Resep pisang bolen beragam variasinya


4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

15 Desember 2023

Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba. Foto: Canva
4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba.


Alasan Cokelat Identik dengan Hari Libur Nataru

15 Desember 2023

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Alasan Cokelat Identik dengan Hari Libur Nataru

Cokelat menjadi salah satu makanan terfavorit yang identik dengan perayaan hari Natal, Tahun Baru, alias libur Nataru dan hari besar lainnya.


7 Destinasi Menarik untum Penggemar Cokelat

14 Desember 2023

Omnom Chocolate, Irlandia. Atariclash/Shutterstock
7 Destinasi Menarik untum Penggemar Cokelat

Bagi penggemar cokelat tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi beberapa destinasi yang memberikan pengalaman terbaik tentang cokelat