Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Entrupy, Deteksi Keaslian Tas Mewah dalam Hitungan Menit

Editor

Susandijani

Tas rancangan desainer Belanda Viktor Horsting dan Rolf Snoeren untuk koleksi Spring/Summer 2014 rumah mode Viktor & Rolf dalam ajang Paris fashion week, Senin (28/9). REUTERS/Gonzalo Fuentes
Tas rancangan desainer Belanda Viktor Horsting dan Rolf Snoeren untuk koleksi Spring/Summer 2014 rumah mode Viktor & Rolf dalam ajang Paris fashion week, Senin (28/9). REUTERS/Gonzalo Fuentes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dahulu, membedakan barang mewah seperti tas Luis Vuitton asli dari tiruannya memerlukan ketelitian dan pengalaman khusus.

Namun, Entrupy, sebuah perusahaan rintisan (startup) di New York, memperkenalkan teknologi revolusioner yang dapat membantu membedakan tas asli atau tiruan dengan mudah.

Teknologi Entrupy ini berupa mikroskop genggam yang dapat disambungkan dengan smartphone untuk memeriksa barang-barang mewah dalam hitungan menit. Sejak meluncurkan layanan ini setahun yang lalu, perusahaan tersebut mengatakan bahwa ketepatan mikroskop mencapai lebih dari 98 persen untuk 11 merek barang mewah, termasuk Louis Vuitton, Chanel dan Gucci.

Sejak lama, perusahaan barang mewah menginvestasikan modal yang tidak sedikit agar produk mereka tidak dapat dipalsukan dengan mudah. Penggunaan label hologram hingga printing mikro telah mereka gunakan. Baca:Jangan Asal Motret, Belajar dari Kasus Foto Toples Kate Middleton

Berdasarkan lembaga riset Visiongain dari London, sebuah perusaah produsen pakaian bahkan dapat menghabiskan sekitar US$6,15 miliar untuk mengembangkan teknologi anti pemalsuan.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan e-commerce, ditambah dengan semakin populernya penjualan barang-barang mewah bekas, membuat perang melawan pemalsuan semakin sulit.


"Bahkan 10 tahun yang lalu, seorang wanita yang akan membeli tas bekas pasti tahu betul bahwa Chanel, Gucci dan Prada tidak akan dijual di toko pinggir jalan," kata Susan Scafidi, direktur Fashion Law Institute di Fordham University, seperti dikutip Bloomberg.

"Namun, dengan begitu menjamurnya perdagangan daring, baik yang resmi maupun tidak resmi, sangat sulit bagi konsumen untuk membedakannya," lanjutnya.

Isu tersebut disorot tahun lalu oleh Koalisi Anti Pemalsuan Internasional (International AntiCounterfeiting Coalition), saat menangguhkan keanggotaan peritel online terbesar China, Alibaba Group Holding Ltd., menyusul kritik bahwa Alibab dan pasar e-commercedan lainnya tidak mampu membendung arus penjualan barang palsu.

Pendiri Alibaba, Jack Ma, tidak membantah ketika dia mengatakan barang tiruan buatan Cina saat ini bahkan dapat memiliki kualitas yang lebih baik daripada barang aslinya. Baca:Poligami: Niatnya Harus Dibicarakan juga dengan Anak, Berani?

Toko online bekas seperti RealReal dan Vestiaire Collective menggunakan para ahli dengan pengalaman bertahun-tahun untuk mengetahui keaslian barang yang mereka beli dan jual.

Entrupy mengatakan kameranya dapat memperbesar objek 260 kali lipat, sehingga detil-detil barang tiruan yang tak terlihat oleh mata manusia dapat dilihat dengan jelas, seperti tanda cap yang salah, celah kecil pada serat kulit, dan cat yang tidak rapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perangkat yang terlihat seperti senter besar dengan koneksi nirkabel ini dapat disewa dengan biaya awal sebesar US$299 dan biaya bulanan mulai dari US$99. Sejauh ini, sekitar 160 bisnis termasuk pegadaian, pedagang grosir, dan pengecer online telah mendaftar.

"Saat ini, ini semuanya dilakukan oleh manusia. Untuk bisnis yang sedang berkembang, itu bukan solusi yang tepat," kata pendiri Entrupy Vidyuth Srinivasan melalui telepon kepada Bloomberg.


Vidyuth dan dua peneliti New York University, Ashlesh Sharma dan Lakshminarayanan Subramanian, memulai Entrupy pada tahun 2012.

Dengan bantuan dari Yann LeCun, direktur penelitian kecerdasan buatan Facebook Inc. dan Angel investor di Entrupy, Srinivasan dan rekan-rekannya memulai startup inin dengan firasat bahwa komputer dapat dilatih untuk melihat gambar barang mewah dan merekam penanda keaslian barang tersebut ke dalam database.

Hingga saat ini, database Entrupy mencapai puluhan juta foto dari sekitar 30.000 tas dan dompet yang berbeda. Software alat ini juga dapat mempelajari setiap foto baru yang diunggah klien.

"Teknologi kami bekerja dengan baik dalam segala objek kecuali berlian dan porselin, karena keduanya bersifat bias dan kami menggunakan analisis optik. Kami sudah mengujinya pada suku cadang mobil, telepon, headphone, jaket, sepatu, bahkan minyak mentah," kata Srinivasan. Baca:Kontroversi Aplikasi Poligami, Wadah Para Suami Cari Jodoh Lagi?

Srinivasan mengatakan bahwa Entrupy tidak memiliki hubungan dengan merek mana pun yang mereka cek keasliannya. Sementara itu, LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton Se dan produsen barang mewah lainnya memilih untuk tidak mengakui bahwa ada pasar bekas untuk produk-produk mereka.

Hingga Juli 2017, Entrupy telah mengumpulkan US$2,6 juta dari investor yang dipimpin oleh modal gabungan Digital Garage Inc. yang berbasis di Tokyo dan Daiwa Securities Group Inc.

Dana tersebut akan digunakan untuk merancang kamera yang lebih cepat dan lebih portabel serta menambahkan lebih banyak merek ke dalam database Entrupy.

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

10 hari lalu

Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

Panic buying atau panik berbelanja menyebabkan kehabisan stok dan gangguan pasokan


Ramai Dibicarakan soal Uang Makan dan Lembur ASN, Kemenkeu: Kita Sesuaikan setelah 7 Tahun Tidak Naik

12 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Ramai Dibicarakan soal Uang Makan dan Lembur ASN, Kemenkeu: Kita Sesuaikan setelah 7 Tahun Tidak Naik

Kemenkeu menyatakan pembuatan standar biaya masukan berdasarkan riset yang telah dilakukan periset anggaran.


Ekonom Sebut Kenaikan Gaji PNS Bisa Dipolitisasi Pemerintah untuk Raup Suara di Pemilu 2024

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) berswafoto dengan aparatur sipil negara saat peringatan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-47 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 29 November 2018. ANTARA
Ekonom Sebut Kenaikan Gaji PNS Bisa Dipolitisasi Pemerintah untuk Raup Suara di Pemilu 2024

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira kembali merespons soal rencana pemerintah dalam menaikkan gaji PNS.


Tak Setuju Gaji PNS Naik, Ekonom Beberkan Sederet Kebutuhan Anggaran yang Lebih Mendesak

13 hari lalu

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Mei 2023. Peringatan Hardiknas 2023 tersebut bertema
Tak Setuju Gaji PNS Naik, Ekonom Beberkan Sederet Kebutuhan Anggaran yang Lebih Mendesak

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai rencana pemerintah menaikkan gaji PNS tidak tepat.


Ingatkan Pemerintah Tak Cuma Fokus Bawa Masuk Wisman, Praktisi: Banyak Orang Indonesia Wisata Belanja ke Singapura

14 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ingatkan Pemerintah Tak Cuma Fokus Bawa Masuk Wisman, Praktisi: Banyak Orang Indonesia Wisata Belanja ke Singapura

Pemerintah harus memperhitungkan jumlah orang Indonesia yang berwisata ke luar negeri di tengah target mendatangkan jutaan wisman ke dalam negeri.


Sri Mulyani: Pengelolaan Belanja Negara Harus Dukung Prioritas Presiden, Tak Sekadar Retorika

17 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sri Mulyani: Pengelolaan Belanja Negara Harus Dukung Prioritas Presiden, Tak Sekadar Retorika

Sri Mulyani menjelaskan pihaknya akan terus mendukung pengelolaan belanja negara berdasarkan prioritas Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.


Jokowi Minta Kualitas Belanja Ditingkatkan, Kemenkeu Ungkap Empat Langkah Kebijakan

17 hari lalu

Astera Primanto Bhakti. Kemenkeu.go.id
Jokowi Minta Kualitas Belanja Ditingkatkan, Kemenkeu Ungkap Empat Langkah Kebijakan

Kemenkeu menjawab tantangan Jokowi yang meminta agar kualitas belanja ditingkatkan melalui pengendalian belanja yang lebih efisien, produktif, dan fokus pada kegiatan yang mendukung prioritas nasional, serta menghasilkan multiplier effect terhadap perekonomian.


Kinerja APBN Kuartal I 2023 Positif, Sri Mulyani: Pendapatan Negara Tumbuh Tinggi

25 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun di Kemenkeu setelah rapat kerja bersama Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada Senin, 27 Maret 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Kinerja APBN Kuartal I 2023 Positif, Sri Mulyani: Pendapatan Negara Tumbuh Tinggi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap kinerja APBN pada kuarta pertama tetap positif. Pendapatan negara tercatat tumbuh tinggi.


Idul Fitri Tahun Ini Tanpa PPKM, Sektor Wisata dan Belanja Raup Untung

33 hari lalu

Seorang penjual menawarkan barang dagangannya pada para pengunjung di minggu pertama Bulan Suci Ramadan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, 3 April 2023. Pasar Tanah Abang terus dipenuhi para pengujung dari awal Ramadan yang ingin berbelanja pakaian Lebaran. TEMPO/Fardi Bestari
Idul Fitri Tahun Ini Tanpa PPKM, Sektor Wisata dan Belanja Raup Untung

Momen Idul Fitri ini bisa menjadi titik balik dari tekanan pandemi Covid-19 bagi UMKM dan sektor wisata.


Tren Belanja APBN Maret 2023 Terjaga Positif, Nilainya Mencapai Rp 518,7 Triliun

46 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Maret 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa dari transaksi mencurigakam senilai Rp 349 triliun, hanya Rp 3,3 triliun saja yang berkaitan dengan pegawai Kemenkeu.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Tren Belanja APBN Maret 2023 Terjaga Positif, Nilainya Mencapai Rp 518,7 Triliun

Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 347,3 triliun, terdiri dari belanja kementerian lembaga sebesar Rp 166,9 triliun dan belanja non-kementerian lembaga sebesar Rp 180,3 triliun.