TEMPO.CO, Jakarta - Diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair, yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian balita paling umum, juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Ariani Dewi Widodo, mengatakan diare dan batuk pilek adalah penyakit yang paling banyak diderita bayi berusia 0-6 bulan. "Ini disebabkan oleh infeksi, bakteri, atau virus," kata Ariani kepada Tempo, Jumat, 15 September 2017.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari, yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Berdasarkan riset Kementerian Kesehatan RI pada 2007, diare menduduki peringkat ke-13 sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah pneumonia dan TBC.
Dari data tersebut, golongan usia yang paling banyak mengalami diare adalah balita dengan prevalensi sebesar 16,7 persen.
Baca Juga:
Untuk itu, Ariani memberi tip kepada orang tua untuk mencegah terjadinya diare kepada buah hatinya. Pertama, tidur cukup. "Jangan terlalu banyak jalan-jalan," ujarnya.
Kedua, pastikan makanan dan peralatan makan buah hati Anda dalam keadaan bersih. "Jangan lupa mencuci tangan sebelum makan."
Ketiga, jauhkan anak Anda dari orang yang sedang sakit diare. "Karena bisa saja terpapar penyakitnya," ucap Ariani.
AFRILIA SURYANIS