Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Ajaran Baru, Pakai Sepatu Baru

image-gnews
Dok Eagle
Dok Eagle
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Hampir sepekan liburan usai sudah. Ritme kembali ke sekolah bergerak sejak Senin lalu. Kegairahan yang ditunggu-tunggu tak hanya seputar alat tulis sekolah, seperti tas, buku, pensil, penggaris, dan penghapus, tapi juga perlengkapan busana sekolah, seperti sepatu. Sepatulah yang mengantarkan ayunan langkah kaki menuju sekolah.

Seperti yang tampak di pusat belanja Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu pekan lalu, sebuah gerai sepatu olahraga tampak disesaki kerumunan orang tua dan bocah yang sibuk memilih sepatu. Pada hari-hari belakangan ini, masih cukup banyak orang tua menyambangi bagian sepatu di gerai belanja untuk mendampingi buah hati mereka memilih kasut idaman.

Beberapa waktu yang lalu berlangsung peluncuran sepatu Eagle di Blok M Plaza, Jakarta. Peluncuran ini menandai bangkitnya kembali label dalam negeri Indonesia, yang memang sudah berdiri sejak 1986. Keberadaan sepatu Eagle telah mengisi pasar sepatu di Tanah Air dan cukup mendapat sambutan antusias serta berjaya di era akhir 1980-an dan awal 1990-an.

"Meski koleksi kami sebenarnya berfokus pada kebutuhan sepatu olahraga, kini kami hadir kembali bersamaan dengan tahun ajaran baru. Kami menyajikan koleksi sepatu yang tepat untuk sekolah, yang mengutamakan sisi kualitas atau kekuatan produk yang memiliki kenyamanan dan ketahanan tanpa mengabaikan unsur gaya atau trendi," ujar Bambang Triharto, Direktur Pemasaran Eagle Indonesia.

Menurut Bambang, koleksi sepatu sekolah Eagle mengedepankan kombinasi warna yang dirancang sesuai bentuk dan kategori sepatunya. Kemudian pemilihan dan kombinasi pemakaian bahan materialnya berkualitas. Lalu melalui pengawasan ketat dalam proses produksi, ukuran yang disesuaikan dengan kaki orang Indonesia, hingga soal harga yang terjangkau masyarakat.

"Di pertengahan 1990-an hingga 2000 terjadi serangan pasar dari label asing untuk jenis sepatu seperti Eagle. Serangan hebat itu sempat menghancurkan pasar produk lokal seperti yang kami alami," ucap Bambang. Harga sepatu di tempatnya mulai Rp 89 ribu.

Adapun pilihan, menurut Bambang, sepatu sekolah biasanya berwarna hitam karena sudah menjadi ketentuan Departemen Pendidikan Nasional. Namun, Eagle tetap menyediakan sepatu beraneka warna, seperti hijau, merah jambu, dan biru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun untuk pilihan mode, biasanya standar sepatu olahraga adalah nyaman dipakai dan leluasa saat dipakai berlari atau berjalan. "Anak-anak yang mengenakan sepatu sekolah sering berlari ke sana-kemari. Maka ada yang suka model ikat dengan tali atau model rekat yang cukup direkatkan saja."

Di pasar bisa dijumpai sepatu sekolah merek lain yang ternama, seperti Bata, Ardiles, Logo, Nike, Converse, dan Adidas. Semuanya bisa jadi pilihan untuk memantapkan langkah si upik dan si buyung bersekolah.

"Sudah dua jam saya dan suami mengantar si kembar, Rana dan Rani, mencari sepatu sekolah. Dia mau yang bermodel Barbie, tapi warna sepatu sekolah harus hitam. Koleksi Barbie hanya pas buat kegiatan olahraga. Mereka merengek minta sepatu bermodel boat, tapi sejak tadi kami pusing memilih sepatu sekolah karena tidak ada yang berbentuk seperti keinginan mereka," ucap Arnia Dewi, ibu rumah tangga yang pusing memilihkan sepatu sekolah bagi buah hatinya.

Ulis Darama, Manajer Tren dan Mode Centro, menyarankan pemilihan sepatu sekolah sebaiknya mengacu pada ketentuan sekolah atau umum. "Jangan paksakan diri membeli sepatu sesuai keinginan anak, tapi kemudian tidak terpakai. Sebab, sekarang sekolah menggiatkan keseragaman sepatunya, berwarna hitam atau putih, (kepada para siswa)," Ulis menerangkan.

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

4 Februari 2023

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

Ribuan pekerja di industri sepatu Tangerang, Banten terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).


Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

14 September 2022

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri), Owner PT Pratama Abadi Yeong Yul Seo (tengah) dan Presiden Direktur Nike Indonesia Joseph Warren (kanan) melihat salah satu produk alas kaki saat ekspor di Tangerang Selatan, Banten, Selasa 13 September 2022. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu buatan Indonesia ke Belanda dan diharapkan akan memperkuat rantai pasok dan industri padat karya. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

Managing Director Nike Indonesia, Joseph Warren menanggapi permintaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membangun pabrik di Lampung.


UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

14 November 2019

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan sepatu, di kawasan Setiabudi, Jakarta, 5 Maret 2018. Pada tahun 2017, industri alas kaki nasional mencatatkan nilai ekspor sebesar 4,7 miliar dollar AS atau naik 2 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4,6 miliar dollar AS. TEMPO/Tony Hartawan
UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

Tak mampu bertahan karena UMK yang dinilai terlalu tinggi, 25 industri sepatu Banten merelokasi usahanya ke berbagai daerah di Jawa Tengah.


Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

4 November 2019

Sejumlah buruh wanita saat membuat sepatu yang diproduksi di Complete Honor Footwear Industrial, sebuah pabrik alas kaki yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Taiwan, di Kampong Speu, Kamboja, 4 Juli 2018. REUTERS/Ann Wang
Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

Kehadiran investor baru memungkinkan produsen alas kaki nasional untuk bersaing dengan Vietnam guna merebut pangsa global.


Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

21 Juni 2019

Ilustrasi sneakers (pixabay.com)
Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Sneaker merupakan salah satu jenis sepatu yang banyak diproduksi industri sepatu di dalam negeri.


Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

7 April 2019

Pekerja menunjukkan hasil sepatu produksi rumahan, di kawasan Setiabudi, Jakarta, 5 Maret 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

Pada 2018, industri sepatu di Indonesia mencatat jumlah produksi hingga 1,41 miliar pasang.


Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

21 Agustus 2017

sxc.hu
Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

Co Founder Bro.do, Yukka Harlanda yakin bahwa sepatu kulit tetap akan digemari kaum pria, meskipun kini tengah tren sepatu jenis sneakers.


Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

21 Agustus 2017

M Yukka Harlanda, CEO Brodo Footwear. TEMPO/Nurdiansah
Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

Saban tahun, ratusan ribu pasang sepatu berbahan kulit dari
Cibaduyut, Bandung, itu laris dipesan konsumen.


Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

19 Juni 2017

Sepatu Astral TR1 Junction. outdoorplay.com
Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

Tak sedikit para pria yang menginginkan sepatu luar ruang yang lebih santai dan dapat digunakan untuk semuanya


Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

8 Juni 2017

Sepatu Apple yang dilelang oleh Heritage Auctions (HA.com)
Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

Heritage Auctions mengatakan perkiraan angka terjualnya sepatu kets produksi Apple tersebut adalah 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 450 juta.