TEMPO Interaktif, Jakarta -
Puasa Ramadhan, menurut para ahli gizi, adalah saat yang baik untk mengatur pola makan. Riani Susanto, dokter spesialis detoksifikasi dan organik lulusan Amerika Serikat, berpendapat yang sama. "Puasa Ramadhan saat yang tepat, tapi jangan rakus saat berbuka, sahur ataupun nanti saat lebaran,"ujarnya.
Jika rakus, tubuh akan bereaksi negatif, seperti lemas dan mengantuk. "Buka sebaiknya makan buah-buahan, jangan makan kolek dulu atau makanan berat lainnya,"kata Riani.
Begitu pula saat sahur, menurut pemilik toko organic The Harmony Zone, sebaiknya cukup makan dua butir telur rebus dan minum air plus buah-buahan. "Gak usah makan nasi atau roti, nanti siangnya bisa lemas, protein dua butir telur cukup membuat bertahan sampai pukul tiga sore,"ujarnya.
Naturapatic dokter ini juga mengingatkan agar tak rakus saat lepas Ramadhan. "Pola makan yang baik saat Ramadhan perlu dijaga,"katanya. Kalaupun mau lepas, menurut Riani, paling pol hanya seminggu saja. "Sesudah itu harus mengatur pola makan yang seimbang 70 persen sayur mayur dan buah buahan dan 30 persen ikan, daging dan sejenisnya,"katanya. (AT).