Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tunarungu Tak Lagi Bisu  

image-gnews
TEMPO/Bodi CH
TEMPO/Bodi CH
Iklan

tuna runguTEMPO Interaktif,Di usia dua hari, Bilal didiagnosis mengalami tuli saraf pada kedua telinganya. Penyebabnya adalah virus Rubella--salah satu virus penyebab tuli--yang menginfeksinya sewaktu dalam kandungan. Dokter pun memasang alat bantu dengar (hearing aid) saat usianya menginjak enam bulan. Alat itu dipasang di telinga Bilal selama beberapa pekan. 

Namun evaluasi medis menunjukkan bahwa dia tidak memperoleh manfaat dari alat bantu dengar konvensional tersebut. Akhirnya pada usia 14 bulan, Bilal menjalani operasi implan koklea (rumah siput) di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Sekarang Bilal berusia tiga tahun empat bulan. Dia bisa mendengar dan berceloteh layaknya anak seusianya.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan yang menangani Bilal, Dr Sosialisman, mengatakan tuli saraf atau tunarungu pada balita harus cepat diatasi. Pasalnya, hal itu bisa menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bicara dan belajarnya. "Kalau di atas lima tahun atau sudah remaja baru operasi implan koklea, sulit bagi mereka untuk berkembang," ujarnya.

Implan koklea adalah alat bantu dengar yang dipasang di dalam rumah siput. Fungsinya adalah merangsang saraf dengar dan mengganti sebagian fungsi rumah siput untuk menangkap dan meneruskan gelombang suara ke otak. Oleh otak, gelombang listrik ini diterjemahkan sebagai suara.

Pemasangannya dilakukan melalui operasi--dengan pembiusan umum. Operasi berlangsung selama tiga sampai empat jam. "Setelah luka operasi sembuh, butuh tiga hingga empat pekan untuk mengaktifkan alat itu," Sosialisman memberi tahu.

Seusai tahap pengaktifan, pasien menjalani proses pemetaan dan rehabilitasi. "Pemetaan berkala akan dilakukan untuk menyesuaikan suara yang diterima oleh setiap pemakai," tutur dokter yang pertama kali melakukan operasi implan koklea di Indonesia ini.

Sebelum seperti sekarang, Bilal juga menjalani tahap rehabilitasi sekitar satu tahun. Dalam tahap ini, Bilal didampingi ahli auditori-verbal. Rehabilitasi dijalani Bilal dengan mendengar bunyi-bunyian ringan sampai ke tingkat suara lingkungan dan dialog.

"Rehabilitasi ini tahap krusial bagi pasien," ujar spesialis THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Profesor Dr Helmi, Sp.THT, dalam kesempatan terpisah.

Berdasarkan studi di Universitas Haifa, Israel, didapati bahwa terapi musik saat rehabilitasi signifikan membantu perkembangan bicara balita penderita cacat pendengaran--pascaoperasi implan koklea. Studi ini mengkaji balita usia dua sampai tiga tahun, yang menerima delapan sesi terapi musik setelah mereka menjalani operasi implan koklea.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap sesi meliputi kegiatan yang berhubungan dengan musik. Misalkan permainan instrumen perkusi, permainan vokal, dan mendengarkan lagu-lagu sederhana. "Musik terdiri atas beragam unsur dengan komponen bahasa. Dan sebagai bentuk komunikasi nonverbal, cocok untuk berkomunikasi dengan anak-anak ketika mereka masih belum bisa menggunakan bahasa," ujar peneliti Dr Dikla Kerem, seperti dikutip Medline Plus baru-baru ini. 

Implan koklea juga bisa dilakukan terhadap orang dewasa yang pernah mengenal suara atau bahasa sebelumnya (postingual) kemudian mengalami tuli saraf. Seperti Vonny, 46 tahun, seorang ibu yang lama-kelamaan tuli saat hamil. Vonny melakukan persalinan tanpa mendengar suara tangis anaknya. "Karena itu, Ibu Vonny melakukan implan koklea karena ingin mendengar suara anaknya," ujar Sosialisman.

Di Indonesia, implan koklea masih barang mahal. Biaya alatnya saja, menurut Sosialisman, mencapai US$ 22-23 ribu (sekitar Rp 220-230 juta). Jika ditotal dengan rawat inap, obat, rehabilitasi, dan lain-lain kira-kira memakan anggaran sekitar Rp 300 juta.

Fasilitas ini kini ada di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sutomo Surabaya, Rumah Sakit Udayana Denpasar, dan Rumah Sakit Bintaro Tangerang. 

Implan Koklea Bisa Dilakukan Terhadap:

1. Anak usia 12 bulan sampai 17 tahun yang mengalami tuli saraf pada kedua telinganya.
2. Orang dewasa yang mengalami tuli saraf berat pada kedua telinga, dengan catatan bahwa mereka sudah pernah mengenal suara atau bahasa sebelumnya (postingual).
3. Mereka yang tidak mendapatkan manfaat nyata dari alat bantu dengar konvensional (hearing aid).
4. Mereka yang tidak memiliki kontra indikasi medis proses operasi.
5. Memiliki kemauan atau motivasi dan dukungan keluarga yang cukup.

HERU TRIYONO | SUMBER: Dr. SOSIALISMAN,Sp.THT-KL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).