Diet, kata Tomiyama, identik dengan membatasi asupan kalori ke dalam tubuh. Nah, banyak orang yang mengalami stres karena menjalani diet ini. Tapi bukan berarti stres hanya menyerang mereka yang berdiet dengan cara membatasi konsumsi kalori. "Mereka yang diet dengan menenggak obat diet juga mengalami stres," ujarnya seperti dikutip dari healthday.com.
Stres, kata Tomiyama, meningkatkan produksi hormon kortisol. Hormon ini memicu peningkatan lemak di perut. "Hormon ini yang menyebabkan bertambahnya berat badan," katanya.
Senada dengan Tomiyama, ahli kesehatan David Zinczenko yang dikutip dari majalah Men's Health mengatakan kortisol menyebabkan gemuk. Hormon ini merupakan jenis hormon kortikosteroid yang meningkatkan tekanan darah, kadar gula dalam darah, serta menekan sistem imun (immunosuppressan).
Orang stres sering mengalami kesulitan tidur sehingga membuat produksi kortisol semakin meningkat. Hasil penelitian Universitas Chicago, Amerika Serikat menguatkan teori ini. Tidur selama empat jam semalam akan meningkatkan kadar kortisol 37 persen lebih tinggi dibandingkan tidur delapan jam semalam.
Menurut Tomiyama cara terbaik mengurangi berat badan adalah menerapkan gaya hidup sehat. Mengkonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dibarengi dengan kesabaran, kata dia, merupakan cara terbaik menurunkan berat badan.
AKBAR TRI KURNIAWAN|BEBAGAI SUMBER