Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tipe Otak Menentukan Jenis Diet yang Cocok  

image-gnews
bloomlaboratory.com
bloomlaboratory.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya, mengapa orang lain dengan mudah bisa melakukan diet untuk menurunkan berat badannya sementara Anda berjuang keras dan berakhir dengan rasa frustrasi akibat gagal diet?

Sangat mudah menyalahkan jadwal Anda yagn sibuk, masalah hormon, atau tekad Anda yang kurang kuat. Namun menurut sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat, penyebab gagalnya diet tersebut bisa jadi karena makanan yang Anda konsumsi saat diet tidak sesuai dengan cara otak Anda bekerja.

Karena itu, buatlah pilihan yang tepat dengan mengidentifikasi tipe otak Anda, sehingga bisa mendapatkan tipe diet yang cocok.

Dengan membandingkan lebih dari 66 ribu hasil scan otak, ilmuwan ahli saraf Amerika, Dr. Daniel Amen, menemukan empat tipe otak yang cenderung bermasalah dengan berat badan. Tipe otak Anda akan mengevaluasi rencana diet yang cocok untuk seseorang dan mengapa rencana diet yang lain tidak bisa Anda lakukan.

Keempat tipe ini adalah kompulsif (yang cocok dengan diet karbohidrat sehat), impusif (terbaik dengan diet protein tinggi, rendah karbohidrat), emosional (membutuhkan lemak sehat, protein dan karbohidrat), dan cemas (cocok dengan diet macro-biotic yang mengkombinasikan seluruh makanan dan sayuran).

Dr. Amen yakin bahwa tipe-tipe otak bisa menjelaskan mengapai diet protein berkadar tinggi, seperti Atkins, bisa cocok untuk beberapa tipe orang tapi menjadi bencana bagi yang lain.

“Hampir semua diet mempunyai satu jenis pendekatan yang sama bagi semua orang. Namun riset kami selama lebih dari 20 tahun menunjukkan bahwa memberikan setiap orang rencana diet yang sama mungkin akan membuat orang tersebut menjadi lebih baik, tapi pada sebagian besar orang hal itu justru berdampak sebaliknya,” ujar Dr. Amen.

Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa pola yang berhubungan dengan otak yang cenderung untuk kompulsif, impulsif, emosional, dan cemas dalam berbagai kombinasi. Pola-pola ini, kata Dr. Amen, mempunyai korelasi yang sangat kuat dengan cara orang makan, dan secara khusus cara orang itu makan berlebihan.

Berlawanan dengan keyakinan umum, Dr. Amen berkukuh bahwa metabolisme tidak ada hubungannya atau hanya sedikit hubungannya dengan obesitas. “Otak yang mendorong Anda menjauhi meja, mengatakan sudah cukup makan dan otak Anda yang memberikan Anda izin mengambil mangkuk es krim yang kedua,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Riset yang masih berlangsung ini juga menunjukkan bahwa hanya ketika Anda tahu tipe otak Anda, maka Anda bisa memilih jenis diet, suplemen, dan rencana olah raga yang cocok. Ini, kata Dr. Amen, seharusnya membuat kehilangan berat badan--dan terus menjaganya--menjadi jauh lebih mudah.

Berikut kuis untuk mengecek tipe otak Anda. Jika Anda menjawab tiga atau empat pertanyaan dengan "ya", itulah tipe otak Anda.

Orang yang Kompulsif
• Apakah Anda selalu berpikir negatif?
• Sering cemas berlebihan?
• Mempunyai kecenderungan berperilaku kompulsif atau adiktif?
• Suka menyimpan dendam?
• Mudah marah ketika segala sesuatu tak sesuai dengan keinginan?
• Merasa emosional ketika melihat sesuatu tak semestinya?
• Cenderung merasa berlawanan?
• Tidak menyukai perubahan?
• Mengharuskan segala sesuatu dikerjakan dengan cara tertentu?

Orang yang Impulsif
• Susah berkonsentrasi?
• Tak bisa mengingat segala sesuatu dengan detail?
• Mudah dialihkan perhatiannya?
• Cenderung untuk menunda-nunda sesuatu?
• Kurang istirahat?
• Sering kehilangan barang-barang?
• Sering berkata tanpa berpikir atau sering menginterupsi?
• Mengatakan atau melakukan sesuatu tanpa berpikir?
• Memperlukan kafein atau nikotin untuk fokus?

Orang yang Emosional
• Apakah Anda cenderung negatif?
• Mudah tidak puas atau bosan?
• Berkadar energi rendah?
• Tidak tertarik pada hal-hal yang menyenangkan ?
• Sering merasa tidak punya harapan atau tidak ada yang membantu?
• Sering menangis?
• Mempunyai rasa percaya diri yang rendah?
• Malu bertemu keluarga atau teman?
• Sering merasa sedih?

Orang yang Cemas
• Apakah secara umum Anda sering cemas dan gugup?
• Cenderung panik?
• Sering merasa sakit kepala atau otot-otot merasa kencang?
• Cenderung menduga segala sesuatu dalam kondisi terburuk?
• Menghindari konflik?
• Takut diawasi oleh orang lain?
• Seorang yang gila kerja?
• Kurang percaya diri dengan kemampuan diri?
• Selalu berpikir bahwa hal-hal buruk akan terjadi?
• Mudah terkejut?

DAILY MAIL I ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).