TEMPO.CO, Prancis - Demi tampil sempurna, para wanita punya segudang cara untuk menunjang penampilan dan kecantikan dirinya. Tetapi, kini mereka mesti berhati-hati, terutama bagi yang memasang impan payudara.
Sekitar 250 wanita pemasang implan silikon pada payudaranya yang dibuat oleh Prothese Impan Poli (PIP) menggugat enam klinik di Inggris. Diduga implan silikon buatan industri ini mengandung racun yang membahayakan dan merusak tubuh mereka. Tak hanya PIP yang diadukan, bahkan sekitar 40 ribu wanita di Inggris yang menjalani operasi implan silikon dan operasi rekonstruksi payudara di beberapa klinik mengadukan hal serupa
Seruan dari para wanita yang mengadukan mengalami kecatatan menuntut supaya perusahaan industri farmasi dan beberapa klinik di Inggris diperiksa atau melalui jalur hukum. PIP, perusahaan industri farmasi yang memproduksi implan silikon di Prancis, mulai mendapat sangsi dari pemerintah setempat karena memiliki produk yang tidak layak uji. Silikon buatan industri farmasi ini memakai bahan baku yang murah dan berpotensi meledak.
Skandal kriminalitas tuduhan ini di Prancis semakin seru ketika pekan ini para pejabat kesehatan pada pemerintah setempat bergerak sigap setelah menerima laporan tentang delapan kasus kanker pada wanita yang telah menerima implan dari perusahaan PIP. Departemen kesehatan di Prancis melalui Kepala Obat dan Kesehatan Badan Pengatur Produk (MHRA) ini langsung membahas dengan para ahli kesehatan dari Belanda, Portugal, Italia, Irlandia, Hungaria, Austria, Denmark, dan Malta.
"Mereka semua sepakat bahwa tidak ada bukti dari setiap peningkatan insiden kanker yang terkait dengan implan payudara PIP. Juga, tidak ada bukti dari setiap tingkat pecah dan anggapan tidak proporsional. Kami mencoba mendiskusikan soal ini sejalan dengan temuan dari Inggris,” kata Doch Mayer, salah satu analis peneliti obat dan makanan di Prancis.
Doch bahkan mendukung ekstraksi rutin implan. "Kami akan mendesak setiap pasien dengan keprihatinan apapun tentang implan payudara mereka untuk mencari saran dari dokter bedah mereka," ujarnya. "Setiap keputusan tentang pendanaan penghapusan implan ini akan ditentukan atas dasar kasus per kasus sesuai dengan kebutuhan klinis."
Baca Juga:
Berdasarkan laporan kepada MHRA diyakini sekitar satu persen dari perempuan di Inggris dengan implan PIP telah mengalami kegagalan implan, termasuk pecah, angkanya lebih rendah dari data dari perangkat medis Afssaps Prancis yang memiliki otoritas regulasi dan menunjukkan tingkat kegagalan sekitar 5% di Prancis. “Banyak wanita dengan implan PIP dikatakan oleh pengacara dalam kasus pengadilan telah mengalami masalah penderitaan, termasuk pecah dan kebocoran, padahal faktanya tidak demikian,” ujar si pejabat.
Mark Harvey, seorang pengacara di Prancis mengatakan sedang melakukan tindakan hukum yang ingin mengejar klaim terhadap perusahaan asuransi PIP. Menurut Mark, persoalan ini tidak boleh dipertajam yang justru akan berdampak buruk hubungan sesama negara.
HADRIANI P/ HUFFINGTON POST/GUARDIAN