Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karyawan Tingkat Menengah Lebih Mudah Stres  

image-gnews
REUTERS/Olivia Harris
REUTERS/Olivia Harris
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja dalam waktu yang lebih lama dari biasanya berisiko meningkatkan stres pada tubuh yang tidak disadari. Peningkatan ini lebih sering terjadi pada karyawan di tingkatan menengah dibandingkan dengan atasannya.

Waktu kerja tidak memiliki dampak yang mencolok pada kesehatan mental karyawan yang telah berada pada posisi pimpinan. Hal ini karena kontrol yang lebih ketat diberlakukan pada pekerja yang berada di tingkatan menengah.

"Saat bekerja, seorang karyawan dikontrol terlalu ketat. Maka, harus ada kegiatan lain yang dilakukan sebagai selingan," ujar Kepala Departemen Phsychiatry, Universitas Negeri Pennsylvania, kepada CNN, Kamis, 26 Januari 2012. "Saya pun akan melakukan kegiatan yang saya sukai sebentar selama saya mengerjakan sesuatu yang berat dalam satu hari," ujarnya.

Beberapa peneliti menyebutkan, terlalu lama di kantor dapat menyebabkan tekanan dan konflik di beberapa segi kehidupan ikut bertambah. Salah satunya konflik internal dalam keluarga. Akibat penambahan ini, stres secara perlahan ikut merembati proses fisiologis tubuh, yakni mengacaukan produksi hormon kortisol dalam tubuh.

Hormon kortisol dikeluarkan tubuh untuk merespon stres dan saat tubuh mengalami tingkat gula darah yang rendah. Fungsi utama hormon ini adalah meningkatkan gula darah, menekan sistem kekebalan tubuh, serta membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat dalam tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, semakin lama seseorang berada di kantor, waktu tidurnya juga akan berkurang. Bila dibiarkan ritme kerja mereka seperti itu, tingkat depresi pada diri seseorang akan bertambah. "Bagaimanapun tidur menjadi kunci indikasi apakah seseorang mengalami depresi atau tidak. Saya sangat fokus pada gejala ini," ujar Gelenberg.

Menurut Gelenberg, waktu bekerja yang dimiliki seorang pekerja tidak boleh lebih dari 11 jam. Apabila waktu bekerja dilakukan lebih dari 11 jam setiap hari, tanpa sadar tubuh sedang menimbun depresi dari waktu ke waktu.

CNN I CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?