TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan ini patut diperhatikan orang tua yang biasa mencari informasi tentang kesehatan bayi melalui mesin pencari di Internet. Menurut sebuah penelitian, hampir setengah informasi yang mereka temukan tidak akurat.
Tim peneliti dari Children's National Medical Center, Washington, Amerika Serikat, mempelajari informasi yang didapat melalui mesin pencari Google tentang istilah yang sangat populer mengenai keselamatan tidur pada anak.
Mereka membandingkan informasi dari 1.300 website dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics tentang cara menurunkan risiko ranjang kematian yang terkait dengan kecelakaan tidur. Beberapa kata kunci yang digunakan adalah infant cigarette smoking, infant sleep position, dan pacifier infant.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa hanya 43,5 persen situs yang menyediakan informasi dengan akurat, lebih dari seperempat memberikan panduan yang tidak relevan, dan 28,1 persen memberikan informasi yang tidak akurat. Ketika situs yang tidak relevan dikeluarkan, situs yang memberi informasi tidak akurat menjadi 39,2 persen. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada Journal of Pediatrics.
"Sangat penting bagi penyedia perawatan kesehatan untuk menyadari sejauh mana orang tua beralih ke Internet untuk mencari informasi tentang keselamatan tidur bayi kemudian bertindak berdasarkan nasihat itu, terlepas dari kompetensi sumber," kata kepala tim peneliti, Rachel Moon.
Peneliti mengatakan informasi dari situs pemerintah adalah yang paling akurat dengan akurasi 80,1 persen. Sementara akurasi informasi yang diberikan blog-blog hanya 30,9 persen.
Mengomentari hasil temuan ini, Frisca Yan-Go dari University of California Los Angeles mengatakan banyak dari pasiennya dengan keliru percaya bahwa aman untuk tidur di ranjang bersama bayi mereka, yang sebenarnya bisa mengakibatkan mati lemas pada bayi mereka. "Memang baik memiliki Internet, tapi informasi yang salah atau cacat adalah lebih buruk ketimbang tidak ada informasi," katanya.
Pada 2010, sebanyak 59 persen populasi Amerika menggunakan mesin pencari Internet untuk menemukan informasi kesehatan, dan orang tua yang mencari informasi untuk anak-anak mereka berada di antara pengguna Internet tertinggi. Sebanyak 72 persen orang dewasa mengira bahwa mereka dapat mempercayai kebanyakan informasi itu atau bahkan semuanya.
Meskipun begitu, peneliti mengatakan bahwa mereka bukannya ingin mengecilkan hati orang tua dalam mencari informasi. Tapi orang tua disarankan untuk mengecek dua kali temuan mereka. Peneliti mengatakan, situs-situs nirlaba yang mempunyai domain .org atau situs pemerintah yang diakhiri .gov (dalam kasus Indonesia .go.id) adalah sumber yang mempunyai reputasi.
AMIRULLAH
Berita lain:
Punya Bokong Gede Bisa Terhindar Diabetes
Pekan ASI Sedunia, Pembatasan Susu Formula
Kurangnya Edukasi Mengurangi Produksi ASI
Ingin Mendonorkan ASI? Ini Caranya
Stres Saat Hamil Bikin Anak Rentan Sakit