TEMPO.CO , Surakarta - Ratusan penggemar Motor Gede atau Moge yang tergabung dalam Harley Davidson Club Indonesia akan menggelar Solo Bike Rendezvous di Solo pada 31 Agustus hingga 2 September 2012.
Sekretaris panitia Edy Purwosaputro mengatakan dia mengundang 50 pengurus daerah HDCI se-Indonesia. Pengurus yang sudah memastikan hadir seperti Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Jakarta.
“Sekitar 500 penggemar motor Harley akan berkumpul di Solo,” katanya saat jumpa wartawan, Senin 27 Agustus 2012. Tema yang diusung adalah “Semangat Kebersamaan dan Perdamaian”, dengan mengangkat slogan "no complaint no accident".
Edy mengatakan acara tersebut sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa pengendara motor bermesin besar seperti Harley Davidson, bukanlah sosok yang arogan. “Kami ingin menghindari kesan negatif dari masyarakat tentang pengendara motor gede,” dia melanjutkan.
Karenanya selama tiga hari penyelenggaraan, panitia akan menggelar kegiatan seperti bakti sosial di lingkungan Keraton Surakarta dan landasan udara Adi Soemarmo. Kemudian keliling kota Solo, pameran motor bermesin besar, panggung hiburan, dan atraksi mengendarai satu motor oleh 15 orang.
Pameran motor bermesin besar tidak hanya diikuti motor Harley Davidson, tapi juga Ducati, BMW, KTM, dan dua klub otomotif di Surakarta. Kemudian ada pameran Harley Davidson antik, klub mobil Hummer, VW, dan Land Cruiser.
“Kami berharap Solo Bike Rendezvous akan menjadi ajang tahunan,” katanya. Pada penyelenggaraan kali ini, dijadwalkan Ketua Umum HDCI Nanan Sukarna dan Sekretaris Jenderal HDCI Pieter Watimena hadir.
Pengurus HDCI Surakarta Andri Cahyadi mengakui kesan pengendara motor besar sebagai sosok yang sangar. Tapi dia yakin dengan penyelenggaraan di Solo, maka akan mengubah pandangan tersebut. “Solo terkenal dengan budaya Jawa yang lembut. Sehingga diharapkan bisa mengubah pandangan masyarakat tentang pengendara motor besar,” ujarnya.
Dia mengatakan pengendara motor besar bukan sekelompok pengendara yang arogan. Menurutnya pengendara motor besar saling menghormati dengan sesama pengguna jalan. “Kalau lampu lalu lintas berwarna merah, kami juga berhenti. Sama seperti pengguna jalan lainnya,” katanya. Di Solo sendiri terdapat 40 anggota HDCI.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler lainnya:
Empat Tucano TNI AU Tiba di Malang Awal September
''Baju Kotak'' Jokowi Dijual di Mobil-mobil
Hari Pertama Kerja, Lalu Lintas di Jakarta Lancar
Dua Pekan Lagi Sekolah Kartini Digusur
MUI Kupang Kecam Kekerasan di Sampang
Rooney Diprediksi Absen Dua Bulan