Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Lahir Kurang dari 2,5 Kg Berpotensi Diabetes

image-gnews
Bayi prematur. AP
Bayi prematur. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan pernah meremehkan gizi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pasalnya, gizi dan asupan nutrisi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun bisa menentukan seorang anak dapat terkena penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes. 

"Penelitian besar yang dilakukan oleh Baker menyebutkan anak yang lahir dengan berat rendah berpotensi memiliki penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes," ujar dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Yoga Devaera, dalam simposium tentang Early Life Nutrition yang diadakan Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PODI) serta Nutricia, Ahad, 9 September 2012.

Menurut Yoga, hubungan gizi dan berat lahir sangat menentukan program pembentukan seluruh organ dan hormon yang diperlukan tubuh. Program sejak di kandungan dan bayi inilah yang akan menentukan seseorang memiliki penyakit tertentu ketika dewasa. Maka, saat awal kehamilan, ada masa yang disebut dengan masa rentan awal, yaitu pembentukan janin.

Yoga mencontohkan bayi berat lahir rendah, yakni di bawah 2,5 kilogram, karena malnutrisi akan mempengaruhi jumlah spesifik organ, misalnya sel beta pankreas. Sel ini adalah sel yang bertugas membantu proses sekresi hormon insulin dalam tubuh. Jumlah sel beta pankreas ini selalu tetap sejak di dalam tubuh dan tidak akan berubah hingga manusia dewasa.

"Pada bayi malnutrisi yang lahir dengan berat badan rendah, tentu jumlah sel ini tidak normal dan cenderung kurang. Maka tidak heran bisa berpotensi terkena diabetes ketika dewasa nanti," ujar Yoga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan kedua, bayi yang lahir rendah juga dapat terkena diabetes atau hipertensi ketika dewasa adalah rentang pertumbuhan yang harus dikejar agak bayi tumbuh menjadi normal. Yoga mencontohkan, beberapa bayi yang memiliki berat lahir rendah harus menambah beratnya untuk mengejar ketertinggalan dengan bayi-bayi lain. Bila proses ini tidak dipantau, yang terjadi adalah organ tubuh akan bekerja lebih keras. 

"Bila rentang yang dikejar terlalu besar, maka organ tertentu akan rusak. Oleh sebab itu, bayi dengan berat lahir rendah biasanya dibiarkan tetap kecil perawakannya, asal dipantau pertumbuhannya," kata Yoga. Kalau dipaksa besar, bayi bisa mengalami obesitas meskipun diberi nutrisi wajar seperti bayi normal lainnya. 

CHETA NILAWATY

Berita terpopuler lainnya:
Penganan Ini Membuat Anda Terlihat Lebih Tua
Cedera Arteri Ancam Pemain Voli Profesional

Aborsi Berulang Sebabkan Kelahiran Prematur

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Atasi Kanker Payudara

Bekal Makan Siang Anak yang Sehat dan Menyenangkan

Penggemar Motor Harley Davidson Kumpul di Solo

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.