TEMPO.CO, Jakarta -Aktirs Nova Soraya bolak-balik mematut di depan cermin di lokasi syuting di Cibubur, pekan lalu. Mengenakan gaun mini yang terbuka di bagian dada, senyumnya semringah. Sebentar kemudian Nova meliuk dan menghentakan tubuh, menari sambil bersenandung. “Aku lagi menyukai zumba atau gerakan menari riang perpaduan aerobik, tari salsa latin dan hip hop. Lihat ini hasilnya, tubuhku jadi lebih mengecil, berisi dan bugar. Aku merasakan stamina lebih oke,” papar Nova.
Memang belakangan ini orang ramai menyukai zumba. Beberapa selebritas dunia seperti, Jennifer Lopez, Madonna, dan Pitbull getol Zumba. Bahkan pesepakbola Wayne Rooney juga menggandrungi zumba yang dianggapnya selain memberi kesenangan, bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat awet muda, dan anti stres.
Menurut situs resmi Zumba Fitness, zumba.com, saat ini di dunia ada 12 juta orang mengambil kursus Zumba, di lebih dari 110 ribu lokasi, di 126 negara.
Suatu sore, di sebuah studio di Jalan Panglima Polim, Jakarta, sekitar belasan orang bergerak ke sana-kemari diiringi irama musik Latin. Mereka melenggak-lenggokan tubuh menari salsa bercampur gerakan aerobik. Menurut Chandra, sang pelatih, Zumba menggabungkan gerakan aerobik, fitness dan tarian latin seperti salsa dan merengue. “Peminatnya saat ini banyak karena cara bergeraknya menyenangkan yang kini dianggap sebagai olah raga alternatif,” ujar Chandra.
Zumba berasal dari kata zum-zum yang berarti gerakan cepat. Zumba awalnya berasal dari Brasil lalu berkembang pesat di Kolumbia pada 1990-an dan dipatenkan oleh Alberto Perez, creative director Zumba Fitness, sebagai sebuah program kebugaran. “Pada prinsipnya sama seperti aerobik, tapi karena dikemas kembali menjadi gaya hidup yang baru yang akhirnya membuat penasaran, orang tertarik ikut Zumba,” ujar Chandra.
Baca Juga:
Menurut dokter olahraga Faidon, Zumba prinsipnya seperti olahraga aerobik. Menjadi alternatif dan menyenangkan karena masyarakat selalu membutuhkan olahraga yang dikemas sebagai tren dan gaya hidup. “Maka pilihannya berzumba karena manfaatnya banyak.” Faidon menyebutkan Jordin Sparks, penyanyi lulusan American Idol yang keranjingan Zumba yang dalam tiga bulan berhasil menurunkan berat badannya hingga 13 kilogram. “Dulu ukuran bajunya 14 kini memakai nomor 8,” ujar dia.
Chandra menegaskan olahraga ini memiliki lisensi internasional. Maka untuk pengajarnya pun tidak bisa sembarangan. Atau misalnya, bila masyarakat di beberapa kota kecil ingin berlatih Zumba hanya sebatas melihat dan meniru gerakan di YouTube silahkan saja. “Tetapi jangan sesekali seorang yang tidak pernah mengambil sertifikat Zumba, mengaku-ngaku bisa melatih. Akibatnya fatal kena sangsi,” kata Chandra.
Sebenarnya, bukan sanksi yang mesti ditakutkan. Berlatih Zumba tanpa pelatih berlisensi bisa membahayakan kesehatan. Faidon yang kini aktif sebagai dokter motivasi olahraga dan kesehatan sumber daya manusia di beberapa perusahaan menjelaskan gerakan Zumba sepintas memang terkesan santai, namun tidak boleh dilakukan secara asal. Dengan porsi gerakan yang memadukan aerobik dan berdansa yang fokus gerakannya berpusat di pinggul, pinggang, perut, lengan dan kaki, ada banyak gerakan yang asal-asalan berpotensi menyebabkan kita terkilir.
Jecko Siompo, master tari Indonesia yang sering membuat kelas menari di halaman gedung Bioskop Taman Ismail Marzuki, juga mengakui hal ini. “Ada unsur hip hop dan gerakan Latin yang agak sulit. Disarankan yang berzumba mereka yang berusia 20 tahun ke atas,” ujar Jecko yang sering dijuluki sebagai Kangguru dari Papua. Menurutnya, Zumba menyihir masyarakat karena gerakannya dinamis.
Kedinamisan itu, kata Faidon, bagus bagi pembentukan postur dan lekukan tubuh. “Sejam berzumba akan membakar 400 hingga 1.000 kalori, karena gerakannya cepat memerlukan banyak energi. Seluruh tubuh bergoyang dan terjadi pembakaran kalori.” Karena seluruh bagian tubuh bergerak, jantung juga terpacu lebih cepat dan membuat peredaran darah semakin lancar. Seperti halnya olahraga lain, mereka yang berzumba semua kebutuhan tubuh terpenuhi dengan baik dan imunitasnya jadi meningkat.
Dokter bertubuh atletis ini menerangkan Zumba juga mengontraksi semua otot khususnya pada teknik Zumba Toning yang menggunakan marakas atau dumbbell 1 kilogram. Kemudian juga dipercaya dapat merangsang hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia karena irama latin sangat eksotis dan penuh energi. “Semua tertantang untuk mencoba berlatih dan melakukannya sambil tertawa. Jadi ada perasaan senang, anti stres dan tentunya bikin awet muda,” ujarnya. HADRIANI P