TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala merupakan gejala berbagai jenis penyakit dan bisa menyerang setiap orang di beberapa titik yang berbeda. Kini para ilmuwan menemukan sebuah bukti baru yang menunjukkan makanan biasa seperti kacang-kcangan dan keju kemungkinan terkait dengan sakit kepala parah pada beberapa orang, demikian diungkapkan laporan the Wall Street Journal seperti dikutip situs LiveScience pada Rabu, 19 Desember 2012.
Bagi penggemar kuliner, hati-hati dengan tyramine. Tyramine terjadi secara alami di dalam makanan yang merupakan pecahan asam amino dan diyakini memicu respon imun serta sakit kepala yang bercabang pada sebagian orang.
Tyramine level tinggi sering ditemukan pada makanan yang sudah lama, acar, atau makanan yang disimpan dalam jangka waktu lama. Berbagai jenis keju, seperti cheddar dan provolone, acar dan salami, maupun daging asap lainnya adalah makanan yang mengandung tyramine level tinggi seperti juga kacang tanah, kacang Brasil, alpukat, pisang dan kacang pinto.
Namun, memprediksi kapan makanan tersebut kemungkinan menyebabkan sakit kepala tidaklah mudah. "Makanan yang menyebabkan sakit kepala pada suatu hari ketika seseorang kurang tidur, misalnya, kemungkinan tidak memberikan efek yang sama di hari lain," the Wall Street Journal melaporkan.
Selain itu, jarak antara mengkonsumsi makanan yang memicu sakit kepala dan kejadian sakit kepalanya itu sendiri sekitar 48 jam sehingga menghindari makanan penyebab sakit kepala pun menjadi sulit. Terutama karena beberapa jenis makanan tersebut ada yang telah telanjur dikonsumsi.
Baca Juga:
Nitrat yang sering ditemukan dalam hot dogs juga kerap disalahkan sebagai penyebab sakit kepala. Di lain pihak, monosodium glutamat (MSG) seringkali disebut sebagai penyebab sakit kepala. Namun, menurut laporan terbaru, kemungkinan reputasi MSG tidaklah seburuk yang dikenal selama ini.
LIVE SCIENCE I ARBA'IYAH SATRIANI