TEMPO.CO, Jakarta - Makan bersama di meja makan ternyata bukan sekadar ritual untuk mempererat kebersamaan keluarga. Menurut studi di Inggris, makan bersama dengan frekuensi satu atau dua kali seminggu bisa membantu anak-anak untuk makan sayuran dan buah-buahan lebih banyak.
Penelitian itu mengungkapkan, anak-anak yang keluarganya selalu makan bersama mengkonsumsi 4,4 ons (1,5 porsi) lebih banyak buah-buahan dan sayuran per hari dibandingkan anak-anak yang keluarganya tidak pernah makan bersama. Sedangkan anak-anak yang mempunyai tradisi makan bersama sekali atau dua kali seminggu mengkonsumsi 3,4 ons (1,2 porsi) lebih banyak per hari.
"Kehidupan modern seringkali menghalangi keluarga untuk duduk bersama di meja makan, tetapi hasil riset ini menunjukkan bahwa sekadar makan bersama seminggu sekali bisa membantu meningkatkan kualitas makanan keluarga," ujar peneliti Meaghan Christian dari University of Leeds, seperti dikutip dari LiveScience.
Makan bersama keluarga memberikan peluang bagi anak-anak untuk belajar kebiasaan makan sehat dari orangtua atau saudara kandung mereka. Selain itu, makan bersama juga membantu mereka untuk merencanakan makanan.
Memotong buah-buahan dan sayuran menjadi ukuran yang lebih kecil juga meningkatkan peluang untuk mengkonsumsi makanan yang lebih banyak. Anak-anak memakan separuh lebih banyak porsi buah-buahan dan sayuran jika orang tua menyuruh untuk selalu memotong-motong makanan tersebut.
Kata para peneliti di studi ini, kebanyakan anak-anak di Amerika, Eropa dan Australia tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang direkomendasikan. Penelitian sebelumnnya menunjukkan anak-anak yang makan bersama keluarga peluangnya lebih kecil menjadi kegemukan dan lebih cenderung makan makanan sehat.
LIVE SCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terpopuler lainnya:
Dahlan Termangu, Kaki Telanjang Turun ke Sawah
Bumi Akan Gelap Total Selama 3 Hari?
Ini Arti Nama Putra Ibas